Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikeroyok Anggota Brimob, Atlet Karate Dirawat di RS

Kompas.com - 23/03/2015, 20:14 WIB
Kontributor Samarinda, Gusti Nara

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com - Sejumlah oknum anggota Brigade Mobil (Brimob) di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), mengeroyok seorang atlet karate hingga korban terpaksa dirawat di rumah sakit. Selain itu, mereka juga sempat merusak fasilitas sekolah dan asrama atlet. Padahal sekolah tersebut disediakan khusus untuk pembinaan atlet dan dibiayai oleh Pemerintah Provinsi Kaltim.

Korban pengeroyokan bernama Paulus Reynaldi, atlet karate yang menjadi siswa di sekolah khusus olahraga internasional di Samarinda. Paulus mengalami luka parah di bagian kepala akibat dikeroyok sejumlah oknum Brimob di dalam kamar asramanya. Dia dikeroyok bersama dengan dua rekannya yang lain, namun hanya Reinaldi yang harus mendapatkan perawatan intensif.

Reynaldi menceritakan, peristiwa pengeroyokan itu terjadi pada Sabtu dini hari lalu (21/3/2015). Pintu kamar Reynaldi tiba-tiba didobrak beberapa oknum Brimob, lalu mereka langsung memukuli korban. Dalam keadaan kaget, dia tak bisa berbuat banyak. Reynaldi tak tahu alasan ia dikeroyok, dia hanya pasrah tanpa bisa melawan.

“Saya ndak tahu apa-apa, saya buka pintu keluar tiba-tiba langsung saya ditinju banyak orang. Saya kaget dan saya lari ke kamar tapi dikejar. Pintu kamar saya didorong dari luar tapi ramai-ramai. Saya ndak kuat menahan pintu, lalu (pelaku) masuk ramai-ramai dan memukuli saya sampai pingsan,” jelas dia, Senin (23/3/2015).

Diketahui, sebelum terjadi pengeroyokan, beberapa jam sebelumnya, seorang anggota Brimob juga dikeroyok oleh dua orang atlet karate. Namun, aksi balas dendam oknum Brimob salah sasaran. Reinaldi dan dua rekannya bukanlah pengeroyok anggota Brimob.

Atas aksi pengeroyokan ini, kepolisian sudah memeriksa sejumlah saksi mata. Beberapa di antaranya puluhan atlet yang tinggal di asrama.

Sejumlah anggota Brimob juga turut diperiksa. Hasilnya, lima orang anggota Brimob ditetapkan sebagai tersangka.

“Memang benar ada penganiayaan terhadap atlet, dan terbukti. Tapi ini kan juga belum selesai, belum tuntas, belum berhenti kasus ini. Dari hasil pemeriksaan saksi-saksi yang ada, akhirnya penyidik menetapkan, terhitung mulai hari ini lima tersangka sudah kita tahan di sini,” jelas Kapolresta Samarinda Kombes Pol Wisnu Antoniu Sutirta.

Hingga kini, kepolisian masih mengembangkan kasus tersebut. Tidak menutup kemungkinan bakal ada tersangka lain.

“Polisi juga masih mengejar pelaku pemukulan terhadap oknum Brimob yang memicu pengeroyokan itu,” pungkas Wisnu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com