Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daluang, Kertas Suci Umat Hindu yang Kini Dikuasai "Mafia"

Kompas.com - 19/03/2015, 12:33 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com – Dari tahun 1960, daluang, kertas suci umat Hindu, langka di Indonesia. Kondisi ini dimanfaatkan mafia dengan menjual kertas daluang dengan harga yang tinggi.

“Sebelum tahun 1960 daluang sudah susah didapat. Akhirnya umat Hindu di Bali dan Lombok membeli kertas daluang berapa pun harganya. Mereka beli saja karena ketidaktahuan,” ujar ahli Filologi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang juga peneliti daluang, Tedi Permadi di ruang kerjanya di Bandung, Rabu (18/3/2015).

Tedi menjelaskan, sejak tahun 1960 hanya ada beberapa lokasi yang memiliki pohon daluang, di antaranya Mataram. Para mafia ini mencari dan membeli daluang dari Mataram dengan harga yang murah. Satu gulungan daluang berukuran 50x200 cm dibeli seharga Rp 1 juta. Namun begitu masuk ke pasar di Bali menjadi Rp15 juta. Bahkan untuk ukuran kertas A4 dijual Rp1 juta.
“Itu bisa dilihat di Pasar Badung,” ucap dia.

Menurut Tedi, daluang menjadi bagian dari kepercayaan umat Hindu. Di beberapa naskah disebutkan, kertas daluang digunakan sebagai salah satu syarat dalam ritual keagamaan. Bahkan daluang digunakan sebagai ketitir dalam pelebon atau ngaben. Yakni media untuk mengantarkan atma ke nirwana.

Umat Hindu percaya, jika tidak diterima di bumi dan tidak sampai ke nirwana, arwahnya akan gentayangan. “Ada juga umat Hindu yang menggunakan HVS untuk mengganti kertas daluang. Namun yang kukuh mempertahankan keyakinan untuk menggunakan kertas daluang juga banyak,” tutur dia.

Mahalnya daluang menjadi salah satu penyebab umat Hindu di Bali yang kurang mampu harus menunggu ngaben massal. Sebelum digelar ngaben massal, keluarga menguburkan jasad terlebih dahulu. “Proses mafia ini harus dihentikan. Caranya dengan menanam lebih banyak daluang di Bali,” imbuh Tedi.

Pohon Daluang/Saeh (bahasa sunda) atau yang disebut juga Paper Mulberry ini adalah sejenis perdu dengan ketinggian dapat mencapai 12 meter. Tanaman yang memiliki nama latin broussonetia papyrifera ini tergolong langka.

Daluang memiliki banyak sebutan/nama lokal seperti dalancang, dluwang, dlancang, dilancang, dan lain sebagainya, atau juga ulantage (sansekerta: yang diutamakan). Bahkan dikenal sebagai half perkamen karena mirip dengan perkamen.

Selain sebagai kertas suci umat Hindu, Daluang digunakan untuk pakaian pendeta, kopiah, karton, kethu (mahkota penutup kepala untuk upacara keagamaan), tika (kalender hindu Bali), dan lain sebagainya.

Di nusantara dan dunia, daluang dikenal sebagai media penulisan naskah kuno karena seratnya paling kuat dibanding serat lainnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com