Peluru menembus jantung dan organ vital Punduh. “Kami menemukan satu luka tembak masuk pada dada samping kiri. Luka itu menembus rongga dada kemudian mengenai jantung, kemudian menimbulkan pecahnya lambung, juga mengenai hati dan kemudian keluar ke dada bagian kanan,” kata dokter Ida Bagus Putu Alit, Kepala bagian/SMF Rumah Sakit Sanglah Denpasar, Rabu (11/3/2015) .
Kepala Forensik RSUP Sanglah, Dudut Rustyadi, yang mengotopsi jasad Punduh juga mengakui bahwa tidak ditemukan proyektil peluru di tubuh Punduh. Hanya ditemukan lubang berdiameter lima milimeter, bekas luka tembak. (Baca: Warga Tewas Tertembak Peserta Ekspedisi NKRI, Keluarga Pasrah)
“Di luar tubuh arahnya dari kiri atas ke kanan bawah, kemudian masuk ke rongga tubuh mengalami pembelokan. Sebelumnya arahnya 60 derajat kemudian masuk ke ronggo tubuh menjadi 30 derajat. Itu menyebabkan kematian. Kita simpulkan bahwa kematian korban adalah luka tembak,” tegas Dudut.
Punduh adalah warga asal Desa Ban, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem yang pada 9 Maret 2015 malam hari, berburu bersama rekannya di kawasan hutan lindung Bukit Sari yang tak jauh dari rumahnya.
Pada dini hari tiba-tiba Punduh jatuh tertembak. Diduga peluru berasal dari anggota TNI yang malam itu juga sedang berburu. Kasus ini dalam penanganan dua institusi yaitu Polri dan TNI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.