Sebelumnya, Senin (2/3/2015) lalu, Yunus Bassu (18), anak Ondoafi Kampung Jaifuri dalam kondisi dipengaruhi minuman keras melakukan perusakan gedung SMP Negeri 2 Arso.
Kepala Kepolisian Sektor Skanto yang mendapat laporan perusakan tersebut lalu mengusir Yunus yang langsung kabur. Namun pada sore hari, Yunus kembali mendatangi sekolah mengancam para guru lalu melakukan pemalangan sekolah.
Ahmad, salah seorang warga Kampung Jaifuri yang dihubungi Kompas.com mengatakan, aksi pemalangan tersebut berlangsung hingga hari Selasa (3/3/2015), sehingga para siswa tidak bisa bersekolah.
“Marah karena pemalangan itu, ratusan orangtua siswa mencari Yunus lalu membakar rumah yang bersangkutan. Kami juga belum tahu maksud pemalangan ini, karenanya warga marah,” kata Ahmad.
Pasca kejadian ini, aparat Kepolisian Resor Keerom yang dipimpin Wakapolres Keerom, Kompol Bambang beserta dua pleton Dalmas datang ke lokasi kejadian dan langsung berusaha memadamkan api dan menenangkan massa.
Hari ini akan diadakan pertemuan yang difasilitiasi Wakapolres Keerom dengan sejumlah tokoh masyarakat di Arso menyusul aksi pemalangan sekolah dan pembakaran rumah pelaku pemalangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.