Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tatang: Tolong Jaga Mama, Titip Mama...

Kompas.com - 04/03/2015, 09:49 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Putra ketiga Tatang Koswara, Tubagus Apdi Yudha (39) menahan tangis. Namun upayanya tak bertahan lama. Air mata tetap menetes di pipinya begitu menceritakan almarhum ayahnya.

"Dalam banyak kesempatan Bapak selalu berpesan pada saya, tolong jaga Mama. Bapak sering berpesan seperti itu karena saya anak laki-laki satu-satunya. Terakhir beliau berpesan tiga bulan lalu," ujar Yudha di rumah duka, di lingkungan Kompleks TNI AL, Cibaduyut, Bandung, Rabu (4/3/2015). (Baca: Tatang Sang "Sniper" Meninggal karena Serangan Jantung)

Yudha mengatakan, saat akan pergi ke Jakarta, Selasa (3/3/2015) pagi, kondisi fisik ayahnya terlihat sehat. Bahkan ia sempat bercanda dengan tetangganya. Namun, Yudha sendiri merasa tidak tenang. Entah kenapa ia merasa berat melepas kepergian ayahnya ke Jakarta.

Ia khawatir akan terjadi sesuatu pada ayahnya di jalan. "Tapi saya tidak menyangka kalau ayah meninggal," ungkap Yudha sambil menyeka air matanya.

Yudha mengaku bangga dengan ayahnya. Di matanya, sang ayah adalah sosok yang tegas, disiplin, dan memiliki kemauan keras. Sang ayah jarang sekali menceritakan tentang kiprahnya di TNI. Baru ketika ramai di media, Yudha kerap bertanya kepada sang ayah tentang aksinya, terutama saat perang di Timor Timur.

Sang ayah pun menceritakan tentang berbagai teknik perang. "Selama kiprahnya, sang ayah pernah mendapat penghargaan dari Amerika Serikat dan Bintang Seroja atas misi militer di Timtim," ungkap dia.

Yudha pun menyampaikan permohonan maaf apabila selama hidup almarhum pernah berbuat salah. (Baca: "Sniper" Terbaik Dunia Tatang Koswara Meninggal Seusai Tampil di Hitam Putih)

Nama Tatang akhir-akhir ini ramai dibicarakan. Dalam buku Sniper Training, Techniques and Weapons (2000) yang ditulis Peter Brooksmith, Tatang merupakan 14 besar dalam urutan Sniper’s Roll of Honour di dunia.

Tatang mencetak rekor 41, di bawah Philip G Morgan (5 TH SFG (A) MACV-SOG) dengan rekor 53 dan Tom Ferran (USMC) dengan rekor 41. Tatang memperoleh rekor tersebut dalam perang di Timor Timur pada 1977-1978.

Di bawah komando Letnan Kolonel Edi Sudrajat, Tatang menjadi sniper yang masuk ke jantung pertahanan musuh di daerah pertahanan lawan di Remexio, Lautem, Viqueque, Aileu, Becilau, dan Bobonaro.

Baca juga:

Kisah "Sniper" Terbaik Dunia yang Kini Hidup dari Warung Makan (1)
Kisah "Sniper" Terbaik Dunia Selamat dari Maut karena Merah Putih (2)
Kisah "Sniper" Terbaik Dunia Selamat dari Maut karena Merah Putih (3)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com