Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtuanya Tak Punya Biaya, Kepala Bayi Fikri Terus Membesar

Kompas.com - 28/02/2015, 15:44 WIB
Kontributor Jember, Ahmad Winarno

Penulis


JEMBER, KOMPAS.com - Wajah Muhammad Fikri (1), putra pasangan Imron (50) dan Musanah (45), warga Dusun Krajan, Desa Umbulsari, Kecamatan Umbulsari, Jember, Jawa Timur, tak lagi ceria.

Sejak usia dua bulan, bayi malang tersebut divonis mengidap penyakit hidrosefalus (hydrocephalus). Karena kedua orangtuanya tidak memiliki biaya untuk pengobatan, kepala Fikri terus membesar.

Ayah Fikri, Imron, sehari-hari hanya menjadi kuli serabutan, sedangkan ibunya, Musanah, hanya seorang ibu rumah tangga. Mereka kini bisa pasrah dengan kondisi anak bungsunya itu.

“Mau bagaimana lagi, kami tidak punya biaya untuk mengobati anak kami,” ujar Musanah dengan nada lirih, Sabtu (28/2/2015).

Dia bercerita, awalnya saat Fikri masih berumur dua bulan, muncul sebuah benjolan di kepalanya. Saat itu, dikira hanya sebuah benjolan biasa. Namun seiring berjalannya waktu, kepala anaknya semakin membesar.

“Waktu itu sempat dibawa ke puskesmas, karena anak saya sering nangis tanpa sebab dan demam tinggi,” ungkapnya. Saat dibawa ke puskemas, Musanah mengaku sudah diberi rujukan oleh dokter untuk dibawah ke Rumah Sakit Daerah (RSD) Soebandi.

“Saya bingung mau dibawa ke rumah sakit, karena apa yang mau saya bayarkan, jangankan biaya, untuk makan sehari- hari saja, kami susah. Inipun saya hanya kasih air gula, karena tidak kuat mau beli susu,” katanya lirih.

Kini kondisi kepala Fikri terus membesar, Musanah mengaku hanya bisa pasrah dengan kondisi anaknya tersebut.

“Saya hanya olesi dengan minyak kelapa kepalanya dan saya pasrah mungkin ini ujian dari Tuhan untuk saya dan keluarga,” imbuhnya sambil mengelus kepala Fikri.

Dia pun berharap kepada pemerintah daerah, untuk mendapatkan bantuan pengobatan untuk penyakit anaknya.

“Saya sangat berharap, ada uluran bantuan untuk anak saya, saya kasihan dengan dia,” harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com