"Satu penerbangan milik AirAsia harus kembali ke apron disebabkan bird strike (menabrak burung)," kata General Manajer PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Herry AY Sikado, di Kuta, Kabupaten Badung.
Peristiwa itu bermula ketika pesawat hendak lepas landas dari Bandara Ngurah Rai pada pukul 13.24 Wita. Namun, pilot segera memutuskan untuk membatalkan penerbangan.
"Pembatalan penerbangan (aborted take off) itu diputuskan oleh pilot AirAsia setelah sebelumnya melaporkan kepada petugas pengawas penerbangan (air traffic control) mengenai adanya dugaan menabrak burung," ujarnya.
Akibat peristiwa itu, pesawat akhirnya ditarik kembali ke apron pada pukul 13.36 Wita.
Sementara itu, semua penumpang berjumlah 96 orang dalam keadaan selamat dan sudah diberangkatkan ke Singapura dengan menggunakan pesawat lain pada pukul 16.00 Wita.
Atas kejadian itu, pihak Angkasa Pura menanggapi dengan sangat serius. Sebelumnya, Angkasa Pura I telah membentuk tim pengawasan terhadap aktivitas burung di kawasan bandara dengan memasang alat pengusir burung.
"Selain memasang alat pengusir burung, kami juga membentuk tim pengawasan yang secara rutin melakukan pemeriksaan dan mencegah adanya pergerakan burung dan hewan liar lainnya," katanya menambahkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.