Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Dilarang Buka Peti Jenazah TKW yang Dibunuh di Singapura

Kompas.com - 04/02/2015, 23:22 WIB
Kontributor Surakarta, M Wismabrata

Penulis

KARANGANYAR, KOMPAS.com - Perwakilan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah serta polisi setempat melarang pihak keluarga melihat jenazah Ruli Widyowati, TKW yang dibunuh teman lelakinya di sebuah hotel di Singapura. Padahal, pihak keluarga hanya ingin memastikan jenazah tersebut adalah Ruli dan sudah dibungkus kain kafan.

Pihak kepolisian dan Disnakertranduk Jawa Tengah berdalih tidak ada dokter yang bisa memastikan apakah jenazah boleh dibuka atau tidak. Seperti diketahui, setelah jenasah Ruli Widyowati (29) tiba di rumah duka di Klodran, RT4/RW 10, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, pada Rabu malam (4/2/2015). [Baca juga: Isak Tangis Keluarga Sambut Jenazah TKI Korban Pembunuhan di Singapura]

Pihak keluarga langsung ingin membuka peti jenazah berwarna putih tersebut. Namun, sebelum membuka peti, petugas kepolisian dan Disnakertranduk melarangnya. Saat itu, keluarga diberi penjelasan bahwa tidak ada ahli medis atau dokter yang bisa memastikan apakah berbahaya atau tidak bila peti dibuka. Sementara itu, sebelum kedatangan jenazah Ruli, pihak keluarga sudah menyiapkan kain kafan.

"Ya, tadi pihak keluarga ingin membuka peti dan memastikan apakah benar Ruli. Selain itu, tadi sudah disiapkan kain kafan, rencananya apabila belum dikafani akan diberi kain kafan sebelum dimakamkan," kata Agung Prasetyo, ketua RT sekaligus perwakilan keluarga Ruli, kepada wartawan di rumah duka, Rabu (4/2/2015).

Agung menambahkan, alasan polisi dan Disnakertranduk Jawa Tengah melarang peti jenazah dibuka karena dikhawatirkan menebarkan virus atau hal yang berbahaya.

Setelah mendapat penjelasan tersebut, pihak keluarga mengurungkan niat untuk membuka peti jenazah Ruli. Pihak keluarga juga pasrah tidak mendapat kepastian apakah jenazah Ruli sudah diberi kain kafan atau belum.

Sementara itu, perwakilan Disnakertranduk Jawa Tengah, Heri Prabowo dan perwakilan BP3TKI Jawa Tengah, Bayu Bagaskara, menolak memberi keterangan kepada wartawan terkait kasus kematian Ruli Widyowati tersebut. Keduanya langsung berjalan tergesa-gesa dan menolak menjawab pertanyaan wartawan.

"Kita hanya mengurus penyerahan jenazah kepada keluarga," kata Bayu sambil menghindar wartawan.

Hal yang sama dilakukan oleh Heri Prabowo yang menolak menjawab pertanyaan terkait besarnya santunan untuk keluarga korban.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ruly Widyowati, ditemukan tewas bersama teman lelakinya di sebuah kamah hotel di kawasan Geylang, Singapura. Lelaki berdarah India tersebut adalah seorang pekerja bangunan di Singapura. [Baca juga: TKI Asal Karanganyar Diduga Dibunuh Teman Lelakinya di Singapura]

 
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com