Menurut Yeni Anggraini (25), anak Rosdiyono, Rabu (28/1/2015), kepastian ayahnya meninggal diketahui saat keluarga di Banyuwangi dihubungi pihak rumah sakit dari Pontianak. "Katanya bapak saya sakit kena lever. Dari Malaysia ia dinaikkan travel dan saat sampai di Pontianak sakit parah lalu dirawat di sana sekitar satu minggu," kata dia.
Menurut pengakuan Yeni, ayahnya berangkat pada bulan Desember 2014 lalu melalui Kabupaten Kediri, Jawa Timur. "Buat paspornya juga di Kediri. Katanya bapak ke Malaysia untuk kerja di kebun sayur. Tapi setelah sampai di sana, bapak sama sekali tidak bisa dihubungi. Sampai dapat kabar kalau bapak meninggal di Pontianak," kata dia.
Yeni mengaku pasrah dan berharap agar jenazah ayahnya bisa dibawa kembali ke Banyuwangi. "Saya inginnya bapak dimakamkan di sini biar dekat dengan keluarga," tambah dia.
Sementara itu, Mariatul Kiptiyah, Ketua Lembaga Buruh Migran Banyuwangi kepada Kompas.com mengaku sudah menghubungi BP3TKI untuk membantu pemulangan jenazah Rosdiyono. "Segera kami mengurusi administrasi agar jenazah segera dipulangkan. Walaupun bukan antarnegara tapi antarprovinsi, tetap harus ada pengurusan adimintrasi. Walaupun almarhum berangkat secara ilegal, tapi dia tetap warga negara yang mempunyai hak yang sama," kata Mariatul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.