SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan menutup lokasi pelacuran di empat kota yakni Nganjuk, Lumajang, Mojokerto, dan Ponorogo.
"Tidak ada masalah dan program penutupan lokalisasi jalan terus. Pemprov sudah melakukan antisipasi terkait penghentian bantuan pusat," ujar Gubernur Jawa Timur Soekarwo di Surabaya, Rabu (7/1/2015).
Di empat kota tersebut, saat ini masih ada sejumlah lokalisasi yang belum ditutup. Soekarwo mengaku segera berkoordinasi dengan pemangku kebijakan untuk membahas rencana penutupan secepatnya.
"Khususnya kepada kepala daerah untuk tidak diam saja dan melakukan pendekatan yang baik dengan harapan menyelesaikan persoalan tanpa kekerasan," kata Soekarwo.
Selanjutnya, terkait target penutupan semua lokasi prostitusi di Jatim yang tak berhasil di tahun 2014, Soekarwo mengaku tak mempersoalkannya. Dia beralasan, mendirikan bangunan sosial itu berbeda dengan pembangunan fisik. "Kalau ditarget sampai kapan tidak bisa, namun pemerintah tidak akan diam saja. Kami butuh banyak pihak untuk menyelesaikannya," kata Soekarwo.
Soekarwo menyatakan, tidak adanya bantuan hibah dari pemerintah pusat yang sebelumnya menganggarkan Rp3 juta untuk setiap wanita tuna susila (WTS) untuk mendirikan usaha, tidak membuat Pemprov berhenti untuk mengentaskan persoalan ini.