Franky, warga Mulyosari 374, Surabaya sempat marah kepada Kepala Basarnas Surabaya Muhammad Hernanto karena dinilai tidak bisa memberikan update hasil pencarian pesawat. Saat ditanya, Hernanto menjawab masih menunggu informasi dari Jakarta.
"Harusnya ada informasi yang rutin setiap jam diinformasikan kepada kami," kata Franky di Crisis Centre Bandara Juanda, Senin (29/12/2014) sore.
Franky resah karena informasi dari media sosial begitu banyak terkait penemuan tanda-tanda keberadaan pesawat.
"Ini yang benar yang mana, saat kami tanya, kok malah dilempar ke Jakarta," kata pria yang sedang menunggu nasib adiknya, Gani Candra, salah satu penumpang pesawat yang ikut hilang sejak Minggu (29/12/2014) pagi.
Franky adalah satu dari ratusan keluarga dan kerabat penumpang pesawat AirAsia QZ8501 yang sampai saat ini masih setia menunggu perkembangan informasi hasil pencarian pesawat. Senin pagi tadi, pihak AirAsia mendatangkan lima rohaniawan dari lima agama untuk memimpin doa dan memberikan suntikan rohani.
Sementara itu, hingga saat ini, belum ada tanda-tanda hasil pencarian pesawat buatan 2008 itu. Puluhan kapal dan pesawat difokuskan di beberapa kawasan antara lain, di Perairan Tanjung Pandan bagian utara dan sebelah timur perairan Ketapang, Kalimantan Barat.