Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunyi Petasan Ganggu Kekhusyukan Malam Natal di NTT

Kompas.com - 25/12/2014, 00:16 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Meskipun sudah diimbau aparat keamanan untuk tidak membunyikan petasan pada saat perayaan malam Natal berlangsung, namun masih saja ada warga yang nekad membunyikan petasan pada perayaan misa malam Natal, Rabu (24/12/2014). Bunyi petasan ini terjadi pada saat sedang berlangsung misa perayaan malam di Gereja Santo Yohanes Pemandi Naesleu, Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pantauan Kompas.com, bunyi petasan itu datang dari arah timur laut gereja tersebut. Bunyi dentuman petasan yang sangat kerasa terjadi sebanyak enam kali. Kejadian itu membuat kaget ribuan umat yang mengikuti perayaan malam natal tersebut, terutama yang mengikuti misa di luar gereja.

Kejadian itu membuat Pastor Paroki Gereja Naesleu, Kefamenanu, Romo Heribertus Naibobe marah dan mengecam keras orang yang membunyikan petasan tersebut. "Kalau dia orang yang punya keyakinan, dia pasti tahu adab, saling menghormati, menghargai dan punya jiwa tepo seliro (tenggang rasa). Kita sangat menyesal kalau orang yang bunyikan petasan itu adalah orang beriman," ujar Romo Heri.

Oleh karena itu, ia meminta kepada pihak keamanan untuk lebih intens lagi dalam mengawasi jalannya perayaan natal agar kejadian itu tidak terulang lagi. Ia juga berharap orang yang membunyikan petasan diamankan untuk diberikan pelajaran agar tidak mengulangi lagi perbuatannya.

"Saya harapkan agar pihak keamanan lebih intens lagi mengamankan suasana perayaan agar tidak terjadi lagi kejadian seperti tadi. Bila perlu amankan pelaku dan beri pelajaran agar tidak ulangi lagi perbuatannya," kata Romo.

Mengantisipasi kejadian itu agar tidak terjadi lagi, ia meminta kepada orang tua yang merupakan umat gereja Santo Yohanes Pemandi di Naesleu agar membawa serta anak-anak mereka ke gereja. Dengan demikian, anak-anak itu tidak ikut bermain petasan yang nantinya akan mengganggu umat yang merayakan misa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com