“Kita pernah melakukan ekspor tuna ke Belanda beberapa tahun lalu. Rencananya kerjasama ini akan kembali dibuka,” kata Sangadji.
Menurut dia, perairan Maluku masuk dalam wilayah migrasi ikan tuna terbesar di Dunia. Potensi tersebut bisa dilihat dari angka produksi per tahun yang mencapai 1,6 juta ton. Jumlah itu merupakan sepertiga dari potensi perikanan nasional.
Dengan fakta yang ada, dia mengatakan Maluku seharusnya bisa melakukan ekspor sendiri. Apalagi Maluku sudah pernah melakukan ekspor ikan tuna ke Belanda. Saat ini yang menjadi persoalan adalah kesanggupan memenuhi permintaan pasar dalam jumlah besar.
“Jika nelayan Maluku dimaksimalkan, saya pikir ekspor bisa dilakukan. Kita akan mengambil alih aktivitas ekspor tuna,” tutur Sangadji.
Saat ini, ada sekitar 5.000 kapal tangkap yang beroperasi di perairan Maluku. Kapal-kapal tersebut diidentifikasi sebagai kapal pemburu ikan tuna. kondisi ini mempertegas Maluku sebagai lumbung ikan tuna terbesar dunia.
Sebelumnya, Gubernur Maluku, Said Assagaf, bertemu dengan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti, pada tanggal 13 November lalu. Dalam kunjungan itu, mereka membahas masalah perikanan Maluku, khususnya ikan tuna. Susi berkeinginan mengembangkan potensi perikanan jenis tuna menjadi lumbung ikan terbesar di dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.