Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tanda-tanda Munculnya Angin Puting Beliung

Kompas.com - 28/11/2014, 18:32 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com – Masyarakat di Kabupaten Magelang dan sekitarnya diimbau untuk mengenali tanda-tanda sebelum terjadi bencana angin puting beliung. Sebab bencana tersebut diperkirakan masih berpotensi terjadi di wilayah ini beberapa pekan ke depan.

Kepala Bidang Kedarutaran dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Joko Sudibyo memaparkan, beberapa jam sebelum datangnya puting beliung, biasanya suhu udara meningkat, terutama pada pagi hari, lalu terlihat awan cibi (comolonimbus) yang berbentuk mirip bunga kol di langit.

“Wilayah di bawah awan cibi itu paling berpotensi diterjang angin puting beliung, meski daerah sekitarnya cerah. Masyarakat perlu waspada jika mengetahui ciri-ciri tersebut,” ulas Joko, di kantornya, Jumat (28/11/2014).

Joko mengungkapkan, deteksi awal akan datangnya bencana ini sebetulnya bisa diketahui menggunakan alat khusus yang hanya dimiliki Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Dengan alat itu, kata Joko, 30 menit sebelum angin puting beliung akan terlihat tanda-tandanya.

Joko menjelaskan, sejauh ini Pemerintah Kabupaten Magelang tengah menyusun peta kawasan rawan bencana angin puting beliung di wilayah ini. Pihaknya mencoba memadukan data dari BMKG dengan data empiris di lapangan.

Menurut Joko, seluruh kecamatan di Kabupaten Magelang berpotensi dilanda angin puting beliung. Namun, berdasarkan data BPBD, daerah yang paling sering dilanda bencana ini beberapa waktu terakhir di antaranya Kecamatan Borobudur, Ngluwar, Salam, Borobudur dan Mertoyudan.

“Ancaman bencana angin puting beliung sebenarnya merata di seluruh wilayah. Tetapi berdasar sejarah, kawasan yang pernah kena (bencana) itu biasanya berulang,” ujar Joko.

Selain pemetaan wilayah, papar Joko, pihaknya juga telah menjalankan beberapa program antisipasi bencana berbasis masyarakat. Di antaranya program Desa Tangguh Bencana dan Desa Bersaudara di lereng Gunung Merapi.

“Program penanggulangan bencana berbasis masyarakat ini penting, karena golden periode atau detik-detik terjadinya bencana hanya milik warga. Kalau warga tahu, maka secara mandiri mereka dapat mengatasinya,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, bencana puting beliung menyapu sejumlah wilayah di Kabupaten Magelang beberapa waktu terakhir. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, namun ratusan rumah rusak, beberapa di antaranya rata dengan tanah akibat terjangan angin berputar ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com