Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo soal BBM Berakhir Ricuh, Empat Aktivis Ditangkap

Kompas.com - 21/11/2014, 14:43 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


AMBON, KOMPAS.com — Aksi unjuk rasa memprotes kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh puluhan aktivis HMI di Ambon, Jumat (21/11/2014), berakhir ricuh. Kericuhan terjadi saat puluhan polisi mencoba membubarkan aksi blokade jalan yang dilakukan mahasiswa tepat di pertigaan kawasan Ongkoliong, Batu Merah.

Puluhan polisi yang tiba di lokasi aksi sekitar satu jam setelah unjuk rasa langsung bertindak tegas dengan membubarkan aksi unjuk rasa tersebut, tetapi mahasiswa memberikan perlawanan. Akibatnya, aksi saling dorong dan kejar-kejaran tak dapat dihindari.

Selain karena mengganggu ketertiban umum, aksi tersebut dibubarkan karena para aktivis HMI itu tidak mengantongi izin untuk berunjuk rasa.

Akibat kericuhan itu, sebanyak empat pendemo ditangkap. Selanjutnya mereka dibawa ke markas Polres setempat. Keempat mahasiswa ini ditangkap karena, selain memberikan perlawanan dengan polisi, keempatnya juga dianggap sebagai otak di balik aksi blokade jalan yang menyebabkan terganggunya arus lalu lintas di kawasan itu.

Aksi puluhan aktivis HMI ini sendiri dilakukan tanpa mengantongi izin dari aparat Polres setempat. Namun, koordinator aksi, Hadi Bangsa Sella, mengatakan bahwa pemberitahuan aksi telah disampaikan ke Polres Pulau Ambon pada malam tadi.

Hingga kini keempat mahasiswa yang ditangkap itu masih menjalani pemeriksaan di Mapolres setempat terkait aksi yang berujung kericuhan itu.

Pantauan di lapangan, seusai membubarkan para pengunjuk asa, sejumlah polisi langsung membersihkan sisa pembakaran ban bekas di kawasan itu. Polisi juga memadamkan ban bekas yang masih menyala dan memindahkannya dari atas badan jalan.

Aksi blokade jalan oleh mahasiswa ini membuat arus lalu lintas kendaraan di kawasan itu macet total selama lebih kurang dua jam.

Sebelumnya, para mahasiswa memblokade kawasan pertigaan Ongkoliong sekitar satu jam lamanya. Blokade dilakukan mahasiswa dengan cara membakar ban bekas di atas badan jalan di kawasan itu. Akibat aksi blokade tersebut, arus lalu lintas di kawasan itu lumpuh total.

Dalam orasinya, para mahasiswa menuntut agar kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM dapat ditinjau kembali karena kebijakan menaikkan harga BBM sangat merugikan masyarakat.

“Semua harga-harga melambung tinggi saat ini. Kami mendesak agar pemerintah segera membatalkan kenaikan harga BBM ini. Di Malaysia harga BBM diturunkan, mengapa di Indonesia harga BBM malah dinaikkan? Padahal harga minyak dunia sedang anjlok,” teriak Hadi Bangsa Sella.

Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease AKBP Kamaruz Zaman sempat mendatangi lokasi aksi unjuk rasa mahasiswa ini. Dia mengatakan, polisi akan menindak tegas setiap aksi unjuk rasa yang bersifat anarkistis dan mengganggu ketertiban umum.

“Aksi yang menjurus ke tindakan anarki dan mengganggu ketertiban umum tentu akan ditindak,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com