Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Hidup Jokowi! Dulu Salam 2 Jari, Kini Salam Gigit Jari"

Kompas.com - 19/11/2014, 12:39 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com — Aksi mogok ratusan sopir angkutan kota (angkot) di Ambon untuk menuntut penyesuaian tarif dilakukan dengan cara memarkir angkot di badan jalan di kawasan jalan Jenderal Sudirman, Rabu (19/11/2014).

Dalam aksi itu, sejumlah sopir juga beberapa kali sempat menyindir kebijakan Presiden Joko Widodo yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Mereka merasa, kebijakan itu tidak tepat, dan terasa memberatkan.

"Hidup Jokowi, hidup Jokowi.... Dulu salam dua jari, sekarang salam gigit jari," teriak sejumlah sopir disambut yel-yel para sopir lainnya.

Risman Laduheru, koordinator aksi mogok para sopir, mengatakan, kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM sangat tidak tepat karena hanya akan membuat harga-harga, termasuk tarif angkutan, melambung tinggi.

"Jadi, jangan salahkan kalau kami, para sopir, menuntut kenaikan tarif. Salahkan saja siapa yang menaikkan harga BBM. Kami ini cuma masyarakat kecil, dan kami hanya berusaha untuk bisa bertahan hidup," ujar Risman Laduheru.

Menurut Risman, mereka terpaksa menggelar aksi mogok pascakenaikan harga BBM karena Pemerintah Kota Ambon belum juga menyesuaikan tarif baru, padahal di sejumlah daerah lain sudah dilakukan.

"Pemkot dan Organda sangat lamban. Masa, sampai saat ini, penyesuaian tarif belum juga dilakukan," ujar Amir Agus, salah satu sopir jalur Batu Merah.

Berdasarkan pantauan di lapangan, sejumlah sopir yang masih beroperasi disuruh berhenti oleh rekan-rekannya. Para penumpang yang ada di dalam angkot pun langsung diminta turun.

Para sopir mengancam, jika penyesuaian harga tidak juga ditetapkan, maka aksi mogok akan terus dilakukan. "Pokoknya, kita akan lakukan aksi mogok terus sampai tuntutan kita dipenuhi. Kalau tarif tidak dinaikkan, bagaimana nasib kita?" kata salah satu sopir lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com