Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angkut Penumpang Telantar, Dishub Terjunkan 20 Truk dan Bus

Kompas.com - 19/11/2014, 09:29 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan Kendal Jawa Tengah, langsung melakukan koordinasi dengan Kodim 0715 Kendal, Polres Kendalm dan Satpol PP serta Bagian Umum Pemerintah Kabupaten Kendal, untuk mengantisipasi lebih banyaknya penumpang angkutan umum yang telantar.

Dari koordinasi itu, Dishub menerjunkan 20 angkutan, baik truk milik TNI, Polres, Satpol PP, maupun bus milik Pemerintah Kabupaten Kendal. 20 angkutan itu, beroperasi dari Terminal Mangkang Semarang, hingga Terminal Weleri Kendal.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan, Subarso, 20 angkutan yang terdiri dari truk milik TNI, Polres, Satpol PP dan bus milik Pemkab itu, akan terus beroperasi hingga tidak ada lagi mogok yang dilakukan oleh awak bus. Dengan langkah ini diharapkan penumpang, baik itu pelajar maupun masyarakat umum tidak telantar.

“Saya berharap, mogok yang dilakukan oleh awak bus, terkait dengan kenaikan BBM ini, segera selesai,” kata Subarso, Rabu (19/11/2014).

Selain 20 angkutan truk dan bus dari TNI, Polisi, Satpol PP dan bagian umum Pemkab Kendal, Barso juga meminta kepada PT. Kayu Lapis Indonesia, supaya menerjunkan bus karyawan untuk mengangkut masyarakat yang membutuhkan angkutan. Sehingga tidak ada penumpukan penumpang di beberapa titik jalan, karena menunggu angkutan umum.

Adanya bantuan truk dan busa gratis dari TNI, Polres, dan Satpol PP serta Pemkab ini, disambut gembira oleh pengguna angkutan umum. Mereka berharap, angkutan tersebut, terus beroperasi selama ada mogok awak bus.

“Terima kasih, ada bantuan angkutan umum gratis. Kami berharap angkutan ini terus ada, sehingga kami tidak telantar ketika pulang kerja,” kata Wahyuni, salah satu pegawai pabrik.

Telantar
Diberitakan sebelumnya, ratusan warga telantar di beberapa titik di jalur Pantura, seperti Kaliwungu, Brangsong, Kendal, Cepiring, dan Weleri. Menurut salah satu pelajar dari SMK Kendal, Fauzi, biasanya dia berangkat dari rumah menuju ke sekolah pada pukul 6 pagi. Namun hingga pukul 06.50 wib, belum ada angkot yang lewat.

“Biasanya, paling lama 10 menit setelah sampai di Alun-alun Kaliwungu, saya langsung dapat angkutan,” kata Fauzi.

Hal yang sama juga diakui Romlah. Warga Kaliwungu Selatan yang bekerja di salah satu perusahaan yang ada di kawasan Industri Semarang tersebut, terancam tidak bisa berangkat kerja. Sebab, tidak ada angkutan.

“Kalau saya tetap masuk kerja, meskipun terlambat. Sebab kalau tidak, bisa kena sanksi dari perusahaan,” kata dia.

Sementara itu terlihat beberapa bus jurusan terminal Mangkang Semarang-Weleri Kendal, menurunkan penumpangnya di Kaliwungu dan Kendal. Mereka menurunkan penumpang yang sudah diangkut, karena dihadang oleh beberapa awak angkut lain yang telah mogok beroperasi.

Meski begitu, sopir yang dihadang oleh sopir lain tidak melawan, dan mereka mau menuruti permintaan awak bus yang mogok.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com