Bus itu baru berhenti setelah menabrak truk yang sedang berhenti karena mengganti ban. Meski tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini, tetapi kernet bus mengalami patah kaki. Sedangkan puluhan penumpang bus telantar akibat kecelakaan tersebut. Sementara bagian depan bus itu pun hancur.
Petugas kepolisian dari Polres Boyolali, Jawa Tengah, segera melakukan penyelidikan di lokasi kecelakaan di Desa Banyudono, Boyolali. Kecelakaan terjadi sekitar pukul 05.45 dan diduga Andreas Yuwono, sopir bus PO Langsung Jaya, tidak mengetahui truk bernopol H 1941 AT sedang berhenti di pinggir jalan.
Saat itu bus mencoba menyalip kendaraan di depannya, tetapi tidak menduga ada truk di depannya. Yuwono mencoba membanting ke kanan, tetapi jarak terlalu dekat sehingga tabrakan tidak bisa dihindari.
Seorang pengendara sepeda motor, Wuryono, sempat terserempet bus, tetapi tidak mengalami luka berarti. "Saya ada di samping kiri bus dan ikut tersenggol bus sebelum menabrak truk," kata Wuryono.
"Dari keterangan beberapa saksi, diduga sopir mengantuk dan tidak mengetahui ada truk berhenti di pinggir jalan, dan sopir truk tidak memasang rambu-rambu peringatan di belakang truk," kata AKP Paryono, Kasatlantas Boyolali.
Sementara itu, Totok, korban luka yang juga kernet bus, dilarikan ke Rumah Sakit Banyudono, Boyolali. Kecelakaan tersebut sempat memacetkan jalur Solo-Boyolali yang dikenal padat itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.