Ayah korban, Muhammad Munir, menceritakan, Jumat (31/10/2014) malam, korban bersama istrinya, Lisa Fauzizah, berkunjung ke acara pameran pasar malam di lapangan desanya, yang diramaikan dengan pertunjukan musik dangdut. Dalam pertunjukan itu, tiba-tiba terjadi bentrok antara dua kelompok penonton.
"Lisa, menantu saya, tiba-tiba terkena batu di kepalanya hingga berdarah, dan anak saya langsung membawanya berobat," kata Munir, ditemui di rumahnya, Senin (3/11/2014).
Seusai mengantar istrinya pulang, kata Munir, putranya itu kembali ke lokasi pertunjukan. Kepada pihak penyelenggara acara dan polisi, dia meminta pertanggungjawaban atas kecelakaan istrinya. "Bukan ditanggapi dengan baik, justru anak saya dituduh provokator oleh sekelompok polisi dan sempat dikeroyok, lalu diamankan," cerita Munir.
Sabtu (1/10/2014) dini hari, istri anak saya mendapat kabar jika suaminya diamankan di kantor Polsek Sukodono. Dia sempat menjenguk dan memberikan sarung dan jaket kepada suaminya.
Sabtu pagi hari, Lisa, yang sudah dua tahun berumah tangga dengan korban, mendapatkan kabar bahwa suaminya meninggal di ruang tahanan Polsek Sukodono. Sabtu malam, warga desa korban sempat memprotes aksi polisi dengan memblokade jalan dan menyerang dua rumah anggota Polsek Sukodono.
Sementara itu, hingga Senin (3/11/204) siang, rumah korban, Jalan Saimbang, Desa Kebon Agung, RT 13/RW 04 Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, terus dibanjiri pelayat yang menyampaikan belasungkawa dari kalangan kerabat dan tetangga korban.
Baca juga: Tahanan Tewas dengan Wajah Membiru, Kapolsek Sukodono Beri Penjelasan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.