Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serang Rumah Kontrakan, 57 Orang Ditangkap Polisi di Sleman

Kompas.com - 02/11/2014, 19:03 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 57 orang yang sebagian besar adalah mahasiswa, ditangkap polisi saat mereka hendak melakukan penyerangan di sebuah rumah kontrakan di Dusun Prayan, Condongcatur, Depok, Sleman, Minggu (2/11/2014).

Diduga, peristiwa penyerangan ini dipicu oleh peristiwa kesalahpahaman yang melibatkan dua kelompok mahasiswa dari luar daerah beberapa waktu lalu.

Minggu pagi, sekelompok pemuda dengan menggunakan sepeda motor dan membawa senjata tajam, bambu, serta batu, berkeliling di wilayah Caturtunggal, Sleman. Setelah berkeliling, massa yang berjumlah puluhan orang itu lalu mendatangi Dusun Prayan, Condongcatur, Depok, Sleman.

Di lokasi itu, mereka lalu menggedor pagar rumah untuk mencari sebuah kontrakan dari kelompok mahasiswa dari luar daerah yang sempat terlibat salah paham beberapa waktu lalu.

Warga yang ketakutan lalu segera menghubungi polisi. Tak lama berselang, petugas kepolisian dibantu satuan Brimob Polda DIY tiba di lokasi. Dalam usaha menenangkan situasi, polisi sempat menembakkan gas air mata, karena massa melakukan perlawanan dengan melempari batu dan mengacungkan senjata tajam.

"Sekitar 10 menit baru bisa ditenangkan. Kami terpaksa menembakan gas air mata, karena mereka melempari petugas," ujar Kepala Polres Sleman AKBP Ihsan Amin.

Ihsan mengungkapkan, setelah situasi berhasil dikendalikan, para pelaku penyerangan yang kedapatan membawa senjata tajam segera dilucuti. "Puluhan orang kita amankan dan dibawa ke Polda DIY beserta barang bukti senjata yang mereka bawa," ucapnya.

Sementara itu, Kepala bidang Humas Polda DIY AKBP Anny Pudjiastuti mengatakan, dari aksi penyerangan itu diamankan 57 orang. Sampai saat ini penyidik masih mendalami motif peristiwa tersebut.

Anny menghimbau agar semua pihak dapat menahan diri dan tidak mudah terpancing hingga melakukan hal-hal yang menganggu kedamaian. "Semua harus bersinergi, bersama-sama menjaga keamanan dan kenyamanan Yogyakarta. Hidup saling menghormati dan menjaga kedamaian kota yang Istimewa ini," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com