Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebar Isu Penculikan Anak Balita Ternyata Polisi Gadungan

Kompas.com - 29/09/2014, 14:06 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com — Polrestabes Surabaya menangkap seorang penyebar berita bohong soal penculikan anak akhir pekan lalu. Pelaku yang mengaku sebagai polisi ini menyebarkan isu penculikan ke sekolah-sekolah dengan modus memberikan pengarahan.

Informasi adanya penyebar isu yang meresahkan masyarakat itu diperoleh polisi dari masyarakat di wilayah Jalan Manukan, Surabaya.

"Saat itu juga anggota Intel langsung bergerak dan menangkap pelaku lengkap dengan barang buktinya," kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sumaryono, Senin (29/9/2014).

Dengan memakai seragam polisi lengkap, Kusnadi (62), warga Menganti, Kabupaten Gresik, mengaku sebagai anggota Satuan Sabhara Polrestabes Surabaya berpangkat aiptu.

"Dia menyebar berita bohong bahwa anak yang diculik akan dibunuh dan dibuat tumbal proyek Tol Surabaya-Mojokerto," kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sumaryono, Senin (29/9/2014).

Selain mengamankan seragam dan atribut Polri yang dimiliki pelaku, polisi juga mengamankan motor Suzuki Smash L 2220 HE yang digunakan untuk beroperasi.

Sebelumnya, beberapa pekan terakhir, warga Surabaya diresahkan beredarnya isu penculikan anak. Kabar tersebut dibumbui dengan cerita bahwa selain untuk tumbal proyek, anak yang diculik akan dibunuh dan diambil organ tubuhnya untuk keperluan tertentu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com