"Menurut rencana, isi khotbah Jumat akan diseragamkan, materinya akan kami rancang lalu akan dibagikan ke seluruh Bengkulu," kata Suardi Abbas, Selasa (12/8/2014).
Dia menambahkan, isi muatan khotbah nantinya akan lebih menekankan pada pemahaman ajaran Islam yang Rahmatan Lil Alamin, bukan mengandung radikalisasi sehingga terjadi penyimpangan seperti dilakukan kelompok ISIS.
Sebelumnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Prof Rohimin, menjelaskan bahwa ISIS merupakan organisasi yang menyimpang dari perjuangan umat Islam. Dia berharap para dai dan ulama dapat melakukan sosialisasi ajaran Islam secara benar.
Sementara itu, Ketua DPD I Hizbut Tahrir Bengkulu, Septri Widiono, menyebutkan pihaknya tegas menolak konsep negara Islam dan sistem kepemimpinan umat atau khilafah dari Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).
Menurut Septri, khilafah yang sesuai dengan tuntutan Nabi Muhammad SAW bukanlah dengan cara mengangkat senjata dan kebencian terhadap manusia dan institusi negara.
"Menegakkan khilafah yakni dengan cara dakwah Hujjah alasan, bukti keterangan (hujjah), Hizbut Tahrir menolak cara-cara ISIS," kata Septri, 9 Agustus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.