Massa yang tergabung dalam Aliansi Anak Bangsa (Abang) itu tidak memercayai hasil pilpres yang diselenggarakan KPU karena masih banyak ditemukan aksi kecurangan yang terstruktur dan masif, yang dikendalikan salah satu tim sukses pasangan calon dan penyelenggara pemilu.
"Pemilu kemarin tampak luarnya bagus seperti kemasan parsel, tapi dalamnya rusak," kata korlap aksi, Roni Rodikan.
Massa pun meminta agar Mahkamah Konstitusi (MK) mendiskualifikasi hasil pilpres. Mereka juga mendesak pelaksanaan pemilu ulang di seluruh daerah tanpa ada pemilih siluman. "Karena itu, pemerintahan SBY-Boediono harus diperpanjang sampai terpilih lagi presiden pilihan rakyat," tambah Roni.
Aksi solidaritas tepat pada hari ketiga sidang sengketa pilpres yang saat ini digelar di Gedung MK tersebut tidak berlangsung lama. Seusai berorasi dan membacakan pernyataan sikap, massa langsung diminta keluar dari kawasan terlarang di depan Kantor KPU Jatim.
Di sekitar Kantor KPU Jatim sendiri, pengamanan diberlakukan ketat. Ratusan polisi satuan Dalmas, dan Sabhara, serta polisi berpakaian preman disiagakan sejak pagi tadi, bahkan satu lajur jalan terpaksa diblokade sejak pagi untuk ruang pengamanan. Tiga unit water cannon juga disiagakan di sekitar Kantor KPU Jatim di Jalan Tenggilis, Surabaya, itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.