Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap 8 Pelajar Pelaku Vandalisme

Kompas.com - 05/08/2014, 17:40 WIB


MAGELANG, KOMPAS.com
- Kepolisian Sektor Muntilan, Jawa Tengah, menangkap delapan remaja karena menjadi pelaku vandalisme di dinding salah satu bengkel mobil.

Kepala Polsek Secang AKP Gede Mahardika di Magelang, Selasa (5/8/2014), mengatakan, mereka tertangkap tangan petugas yang sedang patroli pada Senin (4/8) siang.

Para pelaku yang masih berstatus pelajar itu, yakni RBP (16), YPW (20), MEKY (15), ACA (15), BAK (16), JR (16), MGI (17), dan DPG (16). Sebanyak enam orang merupakan warga Muntilan, seorang warga Salam (Kabupaten Magelang), dan satu lainnya warga Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kepolisian kemudian melakukan pembinaan kepada mereka. Hadir pada kesempatan itu, para orang tua pelaku.

"Juga telah ada kesepakatan para orang tua untuk membiayai pengecatan kembali dinding tembok bengkel yang telah dicorat-coret dengan menggunakan cat oleh anak-anak itu," tuturnya seperti dikutip Antara.

Setelah pulang sekolah pada Senin dan Kamis, selama satu bulan, katanya, mereka juga dikenakan wajib lapor ke kepolisian setempat.

Pihaknya telah mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain sembilan kaleng cat berbagai warna dan 16 kaleng cat semprot berbagai warna.

"Kalau pengakuan mereka, baru sekali melakukan aksi itu, tetapi dilihat dari model pengecatannya, kami perkirakan mereka sering melakukan aksi nakal yang merusak keindahan kota," ujar Mahardika.

Sejak Januari hingga awal Agustus 2014, kepolisian setempat telah menangkap 14 pelaku vandalisme di kota terbesar di Kabupaten Magelang itu.

Patroli oleh aparat kepolisian setempat, kata Mahardika, terus dilakukan untuk mencegah aksi yang telah meresahkan warga itu.

"Kami juga mengharapkan partisipasi masyarakat untuk melaporkan kepada polisi jika menjumpai aksi vandalisme," tuturnya.

Sidik, salah satu orang tua pelaku, membenarkan kesepakatan para orang tua anak-anak itu tentang pengecatan kembali dinding bengkel yang menjadi sasaran vandalisme tersebut.

"Kami bertanggung jawab, kami juga akan meningkatkan pembinaan dan pengawasan kepada anak-anak kami, supaya tidak terulang lagi kejadian seperti ini," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com