Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Orang Berdesakan Rebutan Nasi Bungkus "Bertuah"

Kompas.com - 04/08/2014, 15:30 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com - Ribuan warga Kabupaten Kendal Jawa Tengah, rela berdesak-desakan demi mendapatkan sebungkus nasi, di halaman Masjid Agung Kendal, Senin (4/8/2014) siang.

Mereka yang datang dari pelosok desa, berebut nasi bungkus yang mereka yakini "bertuah", bisa membawa berkah dan bisa dijadikan obat untuk berbagai penyakit. Pembagian nasi bungkus ini, dilakukan dalam rangka khoul Wali Joko, penyebar agama Islam di wilayah Kendal.

Pariyem (45), salah satu warga yang mendapatkan sebungkus nasi usai berebut dengan warga lain, mengaku nasi bungkus itu akan gunakan untuk obat penyakitnya. Warga Patebon Kendal tersebut mengaku sudah lama mengalami sakit di pernapasan.

Pariyem berharap, setelah makan nasi itu, penyakitnya bisa sembuh. “Saya diperintahkan oleh tetangga, supaya datang ke khoul Wali Joko, dan mencari nasi bungkus. Nasi bungkus tersebut, sebelumnya diberi doa bareng-bareng oleh jamaah yang dipimpin oleh seorang kyai,” kata Pariyem.

Sementara itu, panitia Khoul wali Joko, KH. Makmun Amin, mengatakan kalau panitia sudah menyiapkan sekitar 2.000 nasi bungkus, untuk warga yang datang dalam peringatan khoul Wali Joko.

Namun, warga tidak sabar dan takut tidak kebagian, akhirnya mereka berdesak-desakan untuk mendapatkan sebungkus nasi. Makmun Amin tidak tahu, kalau warga meyakini nasi bungkus itu, bisa menyembuhkan penyakit dan membawa barokah. Sebab, soal rezeki, nasib dan jodoh, adalah pemberian Allah.

“Panitia yang membagi nasi bungkus, sampai kewalahan. Padahal, kami sudah menyediakan 2.000 nasi bungkus,” kata Makmun Amin.

Makmun Amin menjelaskan, Wali Joko adalah penyebar agama Islam di Kendal dan sekitarnya. Beliau meninggal dunia sekitar tahun 1.625 Masehi. “Jasadnya dimakamkan di sebelah kanan masjid,” tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com