"Mudah-mudahan ini lebaran terakhir kami di pengungsian, merayakan lebaran tidak di kampung," ujar Koordinator Pengungsi Syiah Sampang, Ikli Al Milal saat dihubungi Kompas.com, Minggu (27/5/2014).
Menurut Ikli, ini adalah kali kedua mereka merayakan lebaran di pengungsian. Ikli mengatakan, warga Syiah pun berharap pada Presiden 2014 nanti dapat mengembalikan mereka ke tempat tinggal sebelumnya.
"Mudah-mudahan presiden yang baru tidak kalah dengan segelintir orang. Mudah-mudahan nanti presiden bisa tegas," kata dia.
Ikli mengatakan, warga Syiah dilarang pulang ke Sampang untuk merayakan lebaran bersama keluarga oleh BNPB dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Menurut Ikli, larangan itu juga berlaku untuk warga Syiah yang ingin pulang ke daerah Madura. "Kalau kami nekat pulang, nanti kami ini dibilang tidak bisa diatur. Jadi, kami terima," terang Ikli.
Menurut Ikli, hingga saat ini belum ada kepastian kapan mereka dapat kembali ke kampung halaman. Sekitar 300 warga Syiah telah mengungsi sejak Agustus 2012. Semula mereka mengungsi di gedung olahraga (GOR) Sampang, kemudian dipindah ke Sidoarjo.