"Razia ini kami lakukan dengan melakukan pendekatan kepada pihak sekolah sehingga mereka mau menyerahkan secara sukarela kepada kami. Ini kami lakukan agar tidak membuat kerisauan pada masayarakat. Ini dikirim langsung ke sekolah," ungkap Agus Setiawan, Ketua Tim Pemenangan Jokowi di Rejowangi Kota Banyuwangi, Rabu (2/7/2014).
Dia mengaku masih akan terus melakukan koordinasi dengan relawan Jokowi di kecamatan-kecamatan lain untuk melakukan "sweeping" terhadap surat-surat tersebut. "Dalam undang-undang sudah jelas dilarang kampanye di lingkungan sekolah," kata dia lagi.
Sementara itu Abdur Rahim, guru SMPN 1 Giri mengaku, sekolahnya menerima sekitar 70 surat bergambar capres Prabowo Subianto. "Dikirim sekitar seminggu yang lalu. Semua guru, karyawan, penjaga malam dapat bahkan guru yang meninggal pun juga mendapatkan surat yang sama. Termasuk guru yang sudah pindah," kata dia.
Rahim juga merasa ada yang janggal karena terlihat sistematis karena surat tersebut dikirim oleh petugas pos dan data guru tersebut jelas mulai nama, alamat dan pangkatnya. "Bukankah data guru secara detail dimiliki oleh dinas-dinas tertentu? Ya kami biarkan saja dan saat diminta ya kami serahkan," kata Rahim.
Sementara itu setelah membakar, puluhan warga tersebut langsung membawa beberapa "surat cinta" yang masih utuh tersebut ke Panwas Kabupaten Banyuwangi untuk dilaporkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.