Pendaki Asal Solo Terjebak di Gunung Raung, Dua Orang Luka Parah

"Mereka dilaporkan naik Minggu (25/5/2014) dan kemarin (Rabu, 28/5/2014) kami mendapat kabar 2 orang dari rombongan mengalami kecelakaan," kata Kepala Bidang kedaruratan dan logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Eka Muharam, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (29/5/2014).

Menurut Eka, dua pendaki tersebut terluka setelah terbentur batu. Keduanya mengalami perdarahan kepala dan tak bisa melanjutkan perjalanan. "Kami mendapatkan kabar dari porter yang turun dari atas," imbuh dia.

Atas laporan tersebut, Basarnas Jember, Banyuwangi SAR Independent, dan organisasi pendaki gunung lain, naik ke Gunung Raung melewati jalur pendakian Wonorejo Kecamatan Kalibaru untuk mengevakuasi para pendaki itu.

"Ada dua tim yang naik. Satu tim naik pada Rabu sekitar jam 10 malam dan satu tim terakhir Kamis pagi untuk membantu proses evakuasi karena ada bagian jalur pendakian dengan kemiringan 180 derajat," kata Eka.

Menurut Eka, yang terpenting saat ini adalah mengirimkan logistik ke rombongan pendaki yang berada di kamp 9 itu. "Untuk pendakian jalur ke Gunung Raung ada 17 kamp sampai ke puncak. Mereka masih berada kurang dari 3 kilometer, jadi masih zona aman untuk status gunung Raung yang waspada (level 3)," papar dia.

Meski demikian, Eka mendapat laporan bahwa rombongan pendaki ini sudah kehabisan logistik dan kondisinya memprihatinkan. Apalagi, pada hari-hari ini cuaca di gunung tersebut hujan dan berangin kencang.

Eka memperkirakan tim pertama evakuasi yang berangkat pada Rabu malam akan tiba di Kamp 9 pada Kamis siang. "Semoga saja tidak ada kendala alam. Jika lancar, Jumat siang (30/05/2014) semua rombongan baik tim penyelamat dan juga pendaki akan sampai ke pos Wonorejo. Mohon doanya saja," kata dia.

Aktivitas kegunungapian Gunung Raung saat ini adalah Waspada, dengan peningkatan aktivitas terpantau pada Januari 2014. Dengan status ini, radius tiga kilometer dari puncak gunung dinyatakan sebagai zona steril yang tak boleh ada aktivitas manusia.