Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Tjipto Wahjono mengatakan, untuk mengganti tambak-tambak yang hilang karena terkena proyek tersebut, para pemilik akan menerima lahan baru di wilayah barat. Bisa di daerah Patebon atau Rowosari.
“Nanti kami akan membuat tambak di wilayah barat, sebagai ganti tambak yang hilang di daerah Kaliwungu,” kata Tjipto, Senin (19/5/2014).
Tjipto menjelaskan, untuk satu hektar tambak bandeng yang penggarapannya kurang baik, bisa menghasilkan bandeng sekitar 1-1,5 ton. Namun apabila penggarapan baik, hasilnya bisa mencapai dua kali lipat.
“Tambak di Desa Wonorejo dan Mororejo Kaliwungu yang akan dijadikan proyek KIK, hampir 50 persen di antaranya memang sudah tidak produktif,” kata dia.
Produksi bandeng di seluruh Kabupaten Kendal, tambah Tjipto, mencapai lima juta ton lebih, dalam sekali panen. Nomimal uangnya mencapai Rp 61,5 miliar.
“Luasan hektare tambak tidak berpengaruh pada jumlah produksi. Pasalnya selama ini, petani tambak belum menerapkan teknologi, sehingga hasilnya belum maksimal,” kata Tjipto.
Di Kabupaten Kendal, ikan bandeng sudah bisa diolah menjadi beberapa jenis. Di antaranya, bandeng presto, bandeng tanpa duri, kripik kulit bandeng dan sebagainya. “Bandeng adalah salah satu hasil unggulan di kabupaten Kendal,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.