Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merapi Waspada, Aktivitas Vulkanis Naik Turun

Kompas.com - 06/05/2014, 19:37 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com - Setelah sempat menghilang, suara dentuman dari Gunung Merapi kembali terdengar. Pos Pengamatan Gunung Merapi di Babadan Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang mencatat dentuman terdengar hingga 9 kali dari pukul 02.15 - 10.54, Senin (5/4/2014).

"Sedangkan hari ini (Selasa) belum terdengar lagi," ujar Triyono, petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi di Babadan Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Selasa (6/4/2014).  

Triyono menyebutkan, aktivitas kegempaan Merapi yang terekam pada Senin dari pukul 00.00 – 19.00 WIB, antara lain guguran sebanyak delapan kali, tektonik enam kali, tele satu kali, low frequncy enam kali dan vulkanis satu kali.

Kemudian pada Selasa, aktivitas Merapi mulai ada pergerakan sekitar pukul 06.30 WIB. Gunung yang berada di batas wilayah Jawa Tengah dan DIY itu mengeluarkan asap sulfatara dengan tekanan rendah.  

"Asap sulfatara berwarna putih tipis keluar dari puncak dengan ketinggian sekitar 75 meter. Asap mengarah condong ke barat," imbuh dia.

Sedangkan data kegempaan yang terekam pada Selasa hingga pukul 07.00 WIB antara lain, guguran dan tektonik masing-masing sebanyak dua kali.  

Menurut Triyono, aktivitas yang fluktuatif tersebut biasa terjadi ketika gunung dengan puncak setinggi 2.968 meter dpl itu dalam status waspada. Pihaknya pun tidak bosan mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan namun tetap tenang.

Masyarakat juga diminta untuk tidak terpancing dengan informasi yang bukan berasal dari pihak yang berkompeten.  

"Seperti biasa aktivitas Merapi memang tercatat naik turun. Kita tunggu saja (catatan-catatan) hari mendatang,” kata dia.  

Status waspada Merapi sejauh ini belum memengaruhi aktivitas warga sekitarnya. Meski warga masih sering mendengar suara dentuman bahkan hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

Widarti misalnya, warga Pondoh, Desa Srumbung, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang itu kadang-kadang masing mendengar dentuman.

"Iya, kadang-kadang masih dengar itu (dentuman). Ya, khawatir juga tapi sampai sekarang masih biasa saja," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com