Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) meminta kepolisian mengungkap kasus TPS fiktif tersebut dan mengusut adanya ancaman pelaku terhadap pengawas pemilu.
"Kami menemukan di Sampang ada dugaan TPS fiktif. TPS-nya tidak ada, tapi hasil suaranya ada. Panwas Sampang terancam karena mengungkap itu. Kami sudah meminta pihak kepolisian mengusutnya," ujar anggota Bawaslu, Daniel Zuchron di gedung Bawaslu Jakarta Pusat, Senin (14/4/2014).
Daniel mengatakan, anggota pengawas bersangkutan mengatakan perihal ancaman itu kepadanya. Karena itu, dia meminta pihak kepolisian memberi jaminan pengamanan kepada petugas pengawas di lapangan.
Bukan hanya itu, Daniel menuturkan, sebelumnya, seorang Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) di Desa Paliat, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Madura, Sugiono juga pernah menjadi korban kekerasan karena mengawasi kampanye tertutup seorang caleg pada 17 Maret lalu. Akibatnya, Sugiono harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.