Berdasarkan informasi yang dihimpun, sempat terjadi adu mulut antara beberapa petugas pengawas dengan anggota ormas sebelum akhirnya berujung pemukulan. Diduga, ormas itu tidak terima karena bendera partai politiknya diturunkan.
Bandrio menceritakan, tiba-tiba dirinya dipukul oleh sejumlah orang. Padahal saat itu dirinya sedang menyetir mobil pikap pengangkut alat peraga kampanye yang telah diturunkan.
"Saya tidak tahu persis kronologinya. Karena tahu-tahu, saya dipukul oleh beberapa orang, saat sedang menyetir," ujarnya di Mapolsek Borobudur.
Bandrio mengalami luka memar di wajah, sedangkan Sukardi memar di kepala bagian belakang. Keduanya sempat dilarikan ke puskesmas terdekat untuk divisum. Seusai insiden itu, anggota Sat Pol PP, Panwaslu, dan Polsek Borobudur kemudian menggelar pertemuan dengan anggota ormas.
Kepada Panwaslu, seorang anggota GPK mengatakan, pihaknya tidak terima kalau bendera parpol mereka diturunkan tanpa izin. Apalagi, pihaknya belum mendapat mandat dari parpol untuk penurunan alat peraga kampanye.
Divisi Bidang Pengawasan Panwaslu Kabupaten Magelang Eli Daru Asriani menyayangkan adanya pemukulan terhadap dua anggota Panwascam tersebut. Menurut Eli, penertiban sudah dilakukan sesuai dengan aturan dan sudah ada pemberitahuan sebelumnya.
“Kami prihatin dengan adanya kejadian ini. Ada kesalahpahaman antara partai dengan yang tingkat bawah,” ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.