Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pajak dan Sewa Naik, 12.000 Pedagang di Bengkulu Mogok

Kompas.com - 10/03/2014, 08:47 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Sekitar 12.000 pedagang di Kota Bengkulu yang berasal dari Pasar Panorama, Minggu dan Barukoto, Senin (10/3/2014) menggelar aksi mogok berjualan serentak.

Aksi ini dilakukan menyusul pembayaran pajak yang memberatkan, dan adanya dugaan pungutan liar.

Maman (46), salah seorang pedagang tempe, menyebutkan, aksi protes yang dilakukan dalam bentuk mogok berjualan tersebut dilakukan oleh 5.000 pedagang dari Pasar Panorama, 5.000 lagi dari Pasar Minggu, dan 2.000 pedagang di Pasar Barukoto.

Aksi dilakukan sebagai bentuk protes pedagang terhadap kenaikan sewa dan pajak. Sewa kios yang semula seharga Rp 25.000 per meter per bulan, sekarang menjadi Rp 40.000 per meter per bulan.

Selain itu, lapak yang dahulu gratis, sekarang dikenakan biaya Rp 10.000 per meter per bulan. Sementara awning dikenakan Rp 25.000 per bulan per meter.

"Untuk awning pedagang memiliki bukti Surat Tanda Bukti Hak Milik (STBHM) yang dibeli dengan harga Rp 20 juta dan tidak dikenai pajak. Namun sekarang STBHM itu mau ditarik dan pedagang dikenai pajak per bulan," kata Maman.

Senada dengan Maman, Anton pedagang lain, menyebutkan, mogok juga dilakukan atas dasar dugaan banyaknya pungutan yang diduga pedagang tak resmi mulai dari uang lampu jalan umum, kemanan, kebersihan dan lain-lain.

"Dalam satu hari pedagang harus mengeluarkan uang Rp 6.000, sementara kami tak diberikan tanda setor atau karcis bayaran itu," kata Anton.

Santi (30), juga menyebutkan akibat tingginya setoran ke beberapa oknum petugas, ia sebagai pedagang dalam sebulannya harus mengeluarkan Rp 180.000 per bulan.

"Saya tidak tahu uang apa itu, katanya untuk kebersihan, kemanan, lampu jalan umum tapi setiap pembayaran tak ada karcis kami terima bisa jadi itu illegal," kata Santi.

Aksi mogok pedagang akan dilanjutkan dengan unjuk rasa ribuan pedagang ke kantor Wali Kota Bengkulu. Kontan, mogoknya pedagang di Kota Bengkulu mengakibatkan kebingungan warga.

"Mau belanja ke mana kalau semua sudah tutup begini? Padahal saya harus membuat pesanan nasi untuk acara," kata Nani salah seorang warga yang kebingungan di Pasar Panorama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com