Pada Jumat (28/2/2014) sekira pukul 07.30 hingga 08.00 WIB, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Bukittinggi membagikan 400 masker kepada warga baik pejalan kaki, pengguna roda dua dan empat di kawasan Sudirman, Bukittinggi.
Kegiatan serupa juga dilakukan sehari sebelumnya oleh Dinas Kesehatan Bukittinggi yang membagikan sebanyak 16.000 masker.
"Sementara kita membagikan masker di satu titik dulu. Niatnya mau lebih banyak, tetapi stok masker di Bukittinggi kosong pagi ini. Padahal sudah mencari kemana-mana. Kita sudah pesan dan jika hari ini dapat tambahan, sore nanti kita bagi lagi," kata Meta Seprinel, Ketua PPNI Kota Bukittinggi Meta Seprinel.
Meta mengatakan, mereka membagikan masker karena khawatir kondisi kabut asap yang semakin hari kian tebal di Kota Bukittinggi akan semakin berdampak ke kesehatan warga.
Pantauan Kompas, dibandingkan Kamis (28/2/2014) kemarin, Jumat pagi kabut asap di Kota Bukittinggi lebih pekat. Mata juga terasa lebih perih saat berada di luar ruangan. Warga yang berada di jalan atau ikon kota Bukittinggi seperti Jam Gadang terlihat mengenakan masker.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi Syofia Dasmauli mengatakan, dalam dua pekan terakhir terjadi peningkatan kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di wilayahnya.
Hal itu terlihat dari munculnya keluhan warga berupa batuk, sesak nafas, dan tenggorokan terasa kering. Berdasarkan laporan rutin dari tujuh Puskesmas di Kota Bukittinggi, peningkatan kejadian ISPA mencapai 10-20 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.