Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imigran Terdampar di Pangandaran Pakai Sekoci

Kompas.com - 06/02/2014, 12:01 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

PANGANDARAN, KOMPAS.com - Puluhan imigran gelap yang terdampar di kawasan Pantai Pangandaran, Jawa Barat, tadi malam, diketahui memakai perahu rescue sejenis sekoci kapal besar. Sekoci berwarna oranye berbahan bakar sejenis gas, dan hanya cukup untuk satu kali perjalanan.

Kepala Satuan Polisi Air Polres Ciamis, AKP Firmansyah mengatakan, imigran yang berhasil diamankan sebanyak 34 orang. Mereka mengaku berasal dari Iran, Banglades, Nepal dan Pakistan.

"Perahunya seperti kapsul berwarna oranye dan berbahan fiber," jelas Firmansyah kepada Kompas.com, Kamis (6/2/2014).

Firmansyah menuturkan, sekoci diperkirakan bisa menampung 90 penumpang dan 6 orang anak buah kapal. Sekoci pun memiliki mesin dan alat kemudi. "Bahan bakarnya sejenis gas. Di dalam sekoci terdapat 3 tabung gas kosong," kata dia.

Selain itu, kata dia, dalam sekoci terdapat sisa makanan instan dan minuman. Sekoci pun bentuknya menyerupai kapsul dan tertutup. Namun di bagian atap sekoci terdapat kaca ventilasi.
"Semuanya tertutup, hanya ada kaca di bagian atas," ungkapnya.

Kini, semua imigran gelap tersebut telah dikirim ke Kantor Imigrasi Tasikmalaya. Mereka pun ditampung sementara di sebuah hotel kawasan Kota Tasikmalaya. "Sudah diserahkan ke pihak Imigrasi Tasikmalaya," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, sebuah perahu berisi puluhan imigran gelap asal Timur Tengah, terdampar di wilayah pesisir Pantai Pangandaran, Jawa Barat, Rabu (5/2/2014) malam.

Mereka mengaku diusir polisi laut Australia, setelah sempat menyeberang di perbatasan perairan Indonesia-Australia. Informasi yang dihimpun Kompas.com, para imigran gelap seluruhnya berjumlah sekitar 50 orang.

Mereka hendak menyeberang ke Australia, menggunakan jalur laut pesisir Selatan Jawa. Namun, saat sampai di perbatasan, perahu mereka dihadang petugas keamanan Australia, dan diminta kembali ke perairan Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com