Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/02/2014, 18:59 WIB
Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol

Penulis


SITUBONDO, KOMPAS.com - Dampak banjir akibat hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah di Situbondo, Jawa Timur, terus bertambah. Kini sedikitnya 3.000 rumah di 40 desa masih tergenang banjir setinggi 70 cm hingga 1 meter. Seorang warga dilaporkan meninggal dunia dalam musibah tersebut.

Selain menggenangi ribuan rumah, hujan deras juga mengakibatkan ratusan hektar sawah terendam air. Selain itu, jembatan di Desa Curah Suri, Kecamatan Jatibanteng, dan jembatan penghubung antara Desa Patemon dan Desa Sumber Tengah, Kecamatan Bungatan, putus akibat diterjang banjir bandang.

Selain itu, 10 sekolah mulai tingkat SD, SMP, dan SMA juga terendam air bercampur lumpur. Sepuluh rumah di sepanjang bantaran Sungai  Desa Lubawang, Kecamatan Banyuglugur, serta  rumah di Kampung Pesisir, Desa Pesisir, Kecamatan Besuki, juga hanyut akibat diterjang banjir bandang tersebut.

Seorang warga Perumahan Panji Permai, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, dilaporkan tewas akibat banjir tersebut. Itu terjadi ketika warga bernama Soni (65) itu membersihkan rumahnya yang tergenang air. Korban terpeleset dan jatuh ke selokan di sekitar rumahnya. Sementara itu, seorang warga Desa Dusun Wakaf, Desa Juglangan, Kecamatan Panji, bernama Risun (53) mengalami luka berat. Tulang lehernya patah akibat tertimpa reruntuhan rumah.

"Korban yang meninggal dunia itu memang kondisinya sedang sakit pasca mengalami kecelakaan lalu lintas beberapa waktu lalu. Namun, saat rumah mulai tergenang air korban mencoba membersihkan rumahnya, saat itulah kaki korban terperosok dan terjatuh," kata Pujo, tetangga dekat korban, Minggu (2/2/2014).

Desa-desa yang tergenang banjir itu terletak di 10 kecamatan, yakni Kecamatan Mangaran, Panji, Kapongan, Panarukan, Bungatan, Mlandingan, Jatibanteng, Besuki, Banyuglugur, dan Kendit. Hingga berita ditayangkan, ribuan rumah milik di Situbondo itu masih tergenang air dengan ketinggian antara 70 sentimeter hingga 1 meter lebih. Sementara itu, genangan sedalam 2 meter terjadi pada tiga rumah milik tiga keluarga warga Dusun Pesisir, Kecamatan Mlandingan, Situbondo.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo Zainul Arifin belum dapat memberikan data pasti tentang kerusakan akibat banjir bandang tersebut. Dia hanya memastikan banjir bandang merendam 3.000-an rumah warga di sejumlah kecamatan di Situbondo. Di sebagian lokasi, ketinggian air yang merendam rumah penduduk itu mencapai 2 meter.

"Selain melakukan pendataan, kami masih mengevakuasi warga ke tempat aman. Khususnya para manula dan yang sedang sakit, sesuai laporan sementara korban jiwa masih  nihil," kata Zainul.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com