Soal Dana CSR, Pertamina Didemo Mahasiswa

Dalam aksi itu, mahasiswa menuding jika dana CSR yang harusnya diperuntukkan untuk kegiatan sosial dan kesejahteraan masyarakat selama ini tidak direalisasikan.

”Kami menduga dana CSR dari Pertmina untuk masyarakat diselewengkan. Buktinya selama ini tidak reklamasi pantai padahal anggarannya ada,” teriak mahasiswa dalam orasinya.

Anggaran CSR di Ambon per tahun mencapai Rp 500 juta. Sayangnya anggaran tersebut tidak jelas peruntukannya. Mahasiswa pun menduga anggaran tersebut sengaja diselewengkan untuk kepentingan pribadi.

“Kami minta Kejaksaan Tinggi Maluku segera mengusut dugaan penyalahgunaan dana CSR ini. Karena dana ratusan juta pertahun ini kami duga telah disalahgunakan,” teriak mahasiswa.

Selain dana CSR, dalam aksi itu mahasiswa juga meminta kepada PT Pertamina dan pihak kepolisian segera menertibkan seluruh SPBU di Ambon yang selama ini diduga menjual BBM bersubsidi kepada pengusaha kapal.

“SPBU di Ambon banyak yang menjual BBM bersubsidi ke pengusaha kapal-kapal di Ambon. Ini fakta yang terjadi di lapangan, kami minta polisi dan pertamina dapat menghentikan praktek ini, karena masyarakat sangat dirugikan,” teriak salah satu mahasiswa lainnya.

Setelah berorasi kurang lebih satu jam, pendemo langsung membubarkan diri dan melanjutkan aksi yang sama ke Kantor Kejaksaan Tinggi Maluku.