Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Pria Ini Tega Mutilasi Ibunya Sendiri?

Kompas.com - 20/12/2013, 21:42 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com — Pupun (40), pelaku mutilasi ibu kandungnya sendiri, Anih (65), mengaku melakukan perbuatan sadis itu karena mendapat petunjuk dari mimpi.

Warga Kampung Pasir Gombong, RT 03 RW 02, Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengaku sebelumnya dia bermimpi memutilasi ibunya.

"Pelaku mengaku bermimpi semalam saat tertidur memotong tubuh ibunya. Kemudian, esoknya pelaku mengerjakan seperti apa yang dimimpikannya semalam itu," jelas Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Martinus Sitompul kepada Kompas.com, Jumat (20/12/2013).

Diketahui, Pupun memutilasi ibunya di rumahnya di Kampung Pasir Gombong, RT 03 RW 02, Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, pada Rabu (18/12/2013) lalu. Kasus ini baru terungkap pada Jumat (20/12/2013) setelah tetangga Anih menemukan potongan kaki korban di semak-semak belakang rumah korban. Kasus ini kemudian dilaporkan ke kepolisian setempat.

Setelah kejadian, polisi Cianjur langsung melakukan olah TKP dan diketahui pelakunya adalah anak korban sendiri, Pupun. Pria berusia 40 tahun ini pun kemudian ditangkap. Saat diperiksa, pelaku mengakui telah membunuh ibu kandung sendiri dengan cara memutilasi 6 bagian.

Martinus melanjutkan, pelaku saat ini masih diperiksa di Polres Cianjur untuk mengetahui lebih jauh tentang motif pelaku berbuat keji.

"Pelaku masih sedang diperiksa. Motifnya juga masih sedang kita selidiki dan kita dalami," singkatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com