Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Didesak Tangani Kasus Pencucian Uang Gubernur Sultra

Kompas.com - 09/12/2013, 20:35 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis


KENDARI, KOMPAS.com - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Front Rakyat dan Mahasiswa Antikorupsi (Formasi) Sulawesi Tenggara, berunjuk rasa di gedung DPRD setempat, mendesak anggota dewan untuk mengakomodasi aspirasi terkait tindak pidana pencucian uang (TPPU) sebesar 4,5 juta dollar AS yang diduga dilakukan Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam.

"Momen Hari Antikorupsi hari ini, kami mendesak DPRD Sulawesi Tenggara untuk meneruskan tuntutan kami ke KPK. Karena Kejaksaan Agung lambat dalam penanganan kasus dugaan TPPU yang indikasinya melibatkan orang nomor satu di Sultra,” teriak Wahidin Kusuma Putra, koordinator lapangan Formasi di gedung DPRD Sultra, Senin (9/12/2013).

Untuk itu, ia berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera bergerak ke Sultra untuk memeriksa seluruh harta kekayaan Nur Alam yang ditenggarai dari hasil pencucian uang.

"Kami meminta anggota DPRD Sultra secara kelembagaan mendukung aksi ini dan segera mengefaks pernyataan sikap ke KPK, dan KPK segera menindaklanjuti," harapnya.

Formasi, lanjut Wahidin, akan terus mengawal pengusutan dugaan TPPU sekitar 4,5 juta dollar AS tersebut hingga tuntas. Pihaknya juga mendesak Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) segera memeriksa kekayaan Gubernur Sultra yang dinilai tak wajar dan diduga kuat dari hasil korupsi TPPU.

"Kami harap, Nur Alam segera diperiksa. Dugaan kasus TPPU sebesar 4,5 juta dolar AS atau setara Rp 36 miliar, bukan rahasia lagi. Kami mengimbau semua pihak tidak bertindak anarkis terhadap aksi yang kami suarakan ini, sebab beberapa malam lalu kami diserang oleh hampir seratusan orang yang terindikasi suruhan pejabat,” tegasnya.

Menurut Wahidin, kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang diduga melibatkan Gubernur Sultra, Nur Alam berasal dari pengusaha tambang asal Taiwan bernama Mr Chen. Aksi unjuk rasa oleh 21 elemen dalam rangka peringatan Hari Antikorupsi sedunia berlangsung tertib. Sekitar 685 personel polisi dan TNI dikerahkan untuk mengamankan aksi tersebut. Satuan lalu lintas terpaksa menutup sebagian jalan raya yang dilalui para pengunjukrasa, untuk menghindari kemacetan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com