Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angin Kencang Gagalkan Penerbangan Balon Raksasa

Kompas.com - 11/11/2013, 14:12 WIB
Kontributor Garut, Syahrul Munir

Penulis


GARUT, KOMPAS.com - Sorak sorai anak-anak dan warga menyertai proses penerbangan balon kertas raksasa di Kampung Panawuhan, Kelurahan Sukajaya, Tarogong Kidul, Garut, Jawa Barat, Senin (11/11/2013) siang.

Beberapa orang dewasa nampak kesusahan memegang mulut balon agar tetap berada di atas cerobong tungku tanah agar rongga balon terisi uap panas. Cerobong setinggi satu meter itu mengeluarkan uap panas dari pembakaran kayu dari tungku yang dibuat sedemikian rupa di kedalaman tanah setengah meter.

Perlahan namun pasti balon kertas raksasa dengan panjang tiga meter berdiameter dua meter itu mulai berdiri dan siap-siap dilepaskan. Namun tiba-tiba angin berembus kencang dan mengempaskan balon sebelum mereka benar-benar menyadarinya. "Hhuuuuu...." teriak warga.

Walhasil banyak bagian balon kertas yang sobek dan tak mungkin diterbangkan lagi. "Padahal membuatnya butuh waktu dua hari satu malam," kata Sudirman yang meskipun kecewa masih bisa tertawa.

Untuk membuat satu balon kertas raksasa dibutuhkan sedikitnya 125 lembar kertas pilus warna-warni. Satu kertas berukuran 1x80 cm.

Biasanya warga Panawuhan membuat dua atau tiga balon raksasa dalam setiap acara. "Membuat dan menerbangkan balon ini adalah kebiasaan warga setiap ada peringatan hari besar seperti tahun baru Muharram ini. Kami biasanya bikin 2 atau tiga. Ini satu saja gagal, ga ada cadangan," terang Sudirman.

Menurut Munawar, koordinator peringatan 1 Muharam Kampung Penawuhan, penerbangan balon kertas raksasa merupakan puncak peringatan 1 Muharam atau Tahun Baru Islam di kampung ini yang telah ada sejak turun temurun.

"Ada banyak rangkaian acara sebelum penerbangan balon ini. Ada lomba menghafal surat Al Quran, menulis kaligrafi, cerdas cermat agama dan lomba-lomba ketangkasan seperti tarik tambang dan pukul air," kata Munawar.

Meskipun demikian, Munawar menyebut gagal menerbangkan balon kertas bukan masalah besar. "Biasa aja. Anak-anak di sini bisa bikin kapan saja. Justru tadi malah seru dan jadi momen yang diingat terus," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com