Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foto Bersama di Atas Perahu Berujung Maut

Kompas.com - 02/11/2013, 07:50 WIB
Adi Sucipto

Penulis

Sumber KOMPAS
GRESIK, KOMPAS — Tiga orang tewas dan satu orang kritis setelah perahu yang mereka tumpangi terbalik di muara Bengawan Solo, Jumat (1/11/2013). Peristiwa terjadi seusai penanaman mangrove di Desa Tanjungrejo Pangkahwetan, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Perahu yang membawa 10 orang dari Ikatan Pemuda Muhammadiyah Gresik tersebut terbalik dan tenggelam sekitar pukul 10.00. Para penumpang pun tercebur ke air dan beberapa orang tenggelam. Tiga korban tewas ditemukan sekitar pukul 14.15. Mereka ditemukan di dasar sungai, tersangkut jaring nelayan yang digunakan untuk mencari korban, 10-15 meter dari lokasi kejadian.

Para korban tewas adalah Abdul Azis (25), alumnus Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG); Syarif Hidayatullah (19) alias Arif, mahasiswa UMG; dan Dimas David (23), mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Qomaruddin Bungah, Gresik.

Seorang korban berada dalam kondisi kritis setelah diselamatkan nelayan. Korban adalah Al Muslimun (32), warga Kepatihan, Kecamatan Menganti. Kini korban dirawat di Rumah Sakit Ibnu Sina, Gresik.

Peristiwa tersebut terjadi seusai acara pencanangan penanaman 15.000 bibit mangrove yang dipusatkan di Desa Tanjungrejo Pangkahwetan. Ketika acara dilanjutkan dengan hiburan, keempat korban masih mengantar mangrove untuk ditanam. Kembali dari lokasi penanaman mangrove, perahu berkapasitas empat orang itu diisi 10 orang.

Foto bersama

Kepala Polsek Ujungpangkah Ajun Komisaris Rudi Hartono mengatakan, jarak tempuh antara bibir sungai dan lokasi bibit mangrove hanya sekitar 200 meter. Di tengah perjalanan kembali itu, mereka berfoto bersama dengan berbagai gaya, bahkan ada yang berdiri.

Saat mereka berfoto sambil bergurau, tiba-tiba perahu oleng, lalu terbalik. Para korban melambaikan tangan dan berteriak minta tolong orang di daratan.

Namun, teriakan mereka tidak terdengar oleh orang yang tengah asyik berjoget dangdut. Setelah menyadari ada kecelakaan, barulah orang di daratan memberikan pertolongan. Pencarian korban melibatkan tim SAR, nelayan, Polsek Ujungpangkah dan Panceng, serta satuan polisi perairan dan TNI.

Menurut Imrotul Asanah (32), anggota Ikatan Pemuda Muhammadiyah, penanaman mangrove itu dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda. Acara dihadiri Wakil Bupati Gresik Mochammad Qosim, jajaran forum pimpinan daerah dan kecamatan, organisasi kepemudaan, serta beberapa perwakilan perusahaan dan organisasi wanita. Program itu merupakan bantuan dari Hess, Petrokimia Gresik, PT PLN Pembangkit Jawa Bali, dan Satuan Kontrak Kerja Sama Migas.

Mochammad Qosim menyatakan prihatin dan belasungkawa atas musibah itu. Saat kejadian, dia sudah meninggalkan lokasi acara. Dia kembali lagi ke lokasi ketika mendapat informasi ada perahu tenggelam dan tiga orang belum ditemukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com