Direktur Utama Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Bayu Wahyudi menyatakan, setelah diteliti oleh bagian bedah plastik, rahang bawah bayi Ginan kemungkinan besar bisa kembali menutup dan normal setelah dilakukan operasi rekonstruksi.
"Kita harapkan demikian (normal). Hasil konsultasi dengan bedah plastik, keadaan otot-otot dan rahang serta lain-lainnya dalam keadaan baik," kata Bayu di Bandung, Senin (30/9/2013).
Bayu menjelaskan, sulit menutupnya mulut bayi Ginan karena kebiasaan membuka mulut sejak dalam rahim. Sebab, bayi Ginan harus menahan beban saudara kembarnya yang menempel dan keluar dari dalam mulut.
"Hanya habituasi, karena kebiasaan tersumbat dari dalam rahim hingga di luar, jadi refleks menutup mulutnya belum biasa," jelas Bayu.
Bayi parasit yang menyumbat, kata Bayu melanjutkan, menyebabkan rahang bawah bayi Ginan mengalami kelainan. Menurut dia ada celah yang tercipta pada sendi rahang bawah bayi Ginan.
Namun upaya operasi perbaikan atau operasi rekonstruksi belum bisa dilakukan dalam waktu dekat. "Nanti akan dilakukan rekonstruksi. Mungkin kalau sudah besar. Kalau dia sudah bisa survive," tuturnya.
---------
Informasi penyaluran bantuan untuk Keluarga Ginan Septian Nugraha dapat menghubungi e-mail: redaksikcm@kompas.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.