"Setelah menerima surat dari kementrian ESDM, BPBD Garut telah mengirimkan surat ke empat camat, isinya antara lain masyarakat di sekitar Gunung Guntur diharapkan tenang dan tidak terpancing isu-isu. Kami juga sudah koordinasi dengan Dandim dan Kapolres Garut," kata Kahumas Pemkab Garut Basuki Eko, Jumat (30/8/2013) malam.
Selain melakukan koordinasi lintas sektoral, lanjut Eko, BPBD terus memantau kondisi Gunung Guntur melalui Pos Pengamatan Gunung Berapi di Kampung Cukangkawung, Desa Sirnaraga, Kecamatan Tarogong Kaler dan menyiagakan petugas dan Relawan Penanggulangan Bencana apabila diperlukan. "Para pendaki tidak boleh mendaki kawah dengan radius 2 kilometer," tambah Eko.
Sementara itu, Staf Ahli Menteri ESDM bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, Surono dihubungi via sambungan telepon mengatakan, waspada Gunung Guntur terjadi karena ada peningkatan kegempaan vulkanik dalam dan vulkanik dangkal serta terekam getaran tremor vulkanik.
"Kronologinya mulai tanggal 19 terekam 21 kali gempa vulkanik, tanggal 20 terekam 81kali, tanggal 23 terekam gempa tremor selama 3 jam. Dan hari ini kembali terekam gempa tremor lebih dari enam jam dari jam 8:30 sampai 14:50 WIB," kata pria yang akrab sapa Mbah Surono ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.