Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penganiaya Pastor di Atambua Selalu Lolos dari Jerat Hukum

Kompas.com - 30/08/2013, 12:40 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

ATAMBUA, KOMPAS.com - Yohanes Fransiskus Junior Lopez alias Papi (27), pelaku penganiayaan terhadap Pastor Pembantu Paroki Roh Kudus Halilulik, Keuskupan Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Romo Oktovianus Neno, Kamis (29/8/2013) dini hari, diduga pernah terlibat sejumlah kasus.

Koordinator Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian (PADMA) Indonesia wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), Felixianus Ali, Jumat (30/8/2013) mengatakan, berdasarkan sejumlah catatan, Papi adalah pelaku perusakan terhadap fasilitas biara susteran SSPS dan Rumah Sakit Katolik pada 16 September 2011 lalu.

“Dalam catatan yang berhasil dirangkum dalam pernyataan sikap yang dibuat oleh para tokoh agama, pemuda dan masyarakat tadi malam dan juga dari saksi dan korban terdahulu seperti kasus penikaman Muhammad Kasen di pasar lama Halilulik tahun 2010 lalu dan kerusuhan pada 18 Agustus 2013 di depan gereja roh kudus Halilulik,” kata Felixianus.

Menurut Felixianus, Papi memang terlibat dalam peristiwa-peristiwa tersebut, namun selalu lolos dari jeratan hukum. ”Kondisi seperti ini tidak dapat ditolerir karena sangat meresahkan umat dan masyarakat sehingga yang bersangkutan harus diproses secara hukum dan mendapat hukuman yang berat,” kata Felixianus.

Diberitakan sebelumnya, Romo Oktovianus Neno dianiaya dua pemuda mabuk di jembatan Beko, Lokfau, Desa Naitimu, Kecamatan Tasifeto Barat, Kamis, sekitar pukul 01.30 Wita. Kepada Kompas.com, Oktovianus mengaku bahwa peristiwa itu terjadi saat dia dalam perjalanan pulang dari menghadiri resepsi pernikahan kerabatnya di Nana Rae, Desa Naitimu, sekitar pukul 01.14.

Tepat di jembatan Beko, Oktovianus dicegat oleh segerombolan pemuda yang sedang pesta miras. "Saya pun berhenti dan menurunkan kaca mobil bermaksud menanyakan alasan saya dicegat," ungkap Oktovianus.

Oktovianus mengaku mengenali dua pemuda yang mendatanginya, yakni Nando Lopez dan Papi Lopez. Tanpa bicara apa-apa, keduanya langsung mematikan dan merampas kunci mobil. "Saya pun dipukuli oleh keduanya sebanyak tiga kali di bagian kepala hingga mengalami memar dan pusing-pusing," sambung Oktovianus.

"Saya dimaki oleh Nando dan Papi. Lalu mereka pukul kepala saya sehingga karena sedikit emosi saya lalu balas pukul satu kali," tuturnya.

Ketika Nando dan Papi memukuli Oktovianus, pemuda-pemuda yang ada di sekitar lokasi diam saja. Nano dan Papi kemudian kabur, sementara Oktovianus kembali ke pastoran.

Kabar pemukulan itu dengan cepat menyebar di antara warga. Mendengar tokoh agamanya dianiaya, ratusan warga mendatangi Gereja Roh Kudus Halilulik. Mereka mencari Nando dan Papi. Pelaku Yohanes Fransiskus Junior Lopez masih keponakan kandung dari Bupati Belu, Joachim Lopez.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com