Kondisi ini dikeluhkan para pedagang pasar tradisional di wilayah tersebut. Siti, seorang pedagang daging ayam di Pasar Borobudur mengungkapkan sepekan terakhir kenaikan harga bahkan terjadi dua kali.
Pada Jumat (22/6/2013), atau sehari sebelum kenaikan harga BBM, harga ayam potong naik Rp 1.000. Pascapengumuman kenaikan harga BBM, daging ayam naik Rp 1.000 lagi.
"Harganya yang dulu Rp 25.000 per kilo, sekarang naik jadi Rp 27.000 per kilo," ujar Siti, Selasa (25/6/2013).
Menurut Siti, kondisi tersebut berdampak pada berkurangnya jumlah pembeli, yang secara otomatis mengurangi pendapatan. "Ya, mau bagaimana lagi, kita ambil ayamnya dari pemotongan juga sudah naik harganya. Dampaknya ya jadi sepi seperti ini," keluhnya.
Pantauan Kompas.com, kondisi yang sama juga terjadi pada harga daging kambing, yang mengalami kenaikan sebesar Rp 5.000 per kilo.
Dari sebelumnya Rp 75.000 per menjadi Rp 80.000 per kilo. Sedangkan harga daging sapi sebelumnya Rp 85.000 naik menjadi Rp 90.000 per kilo.
Kepala Bidang Distribusi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan dan Pasar Pemkab Magelang, Anang Kusbandono, mengatakan bahwa kenaikan harga yang terjadi di pasar- pasar tidak objektif. Sebab BBM belum naik saja harga kebutuhan pokok sudah mendahului naik.
"Namun demikian, kenaikan harga tidak berdampak pada stok barang di pasaran. Hingga saat ini masih cukup. Dan kita belum akan melakukan operasi pasar," jelas Anang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.