Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Depresi Epilepsi Tak Kunjung Sembuh, Pemuda di Grobogan Gorok Lehernya hingga Tewas

Kompas.com - 03/07/2024, 07:24 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Wisnu Candra Adhitya (23), pemuda Desa Karangasem, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah ditemukan tewas dengan luka gorok leher di kandang kambing tak jauh dari rumahnya, Selasa (2/7/2024).

Jasad korban ditemukan tergeletak bersimbah darah oleh pamannya, Tarmidi (45) yang hendak menyembelih kambing di tempat kerjanya itu sekitar pukul 05.30 WIB.

Korban terkapar di tanah dengan kondisi telanjang dada dan mengenakan celana pendek.

"Awalnya saya melihat motor Wisnu terparkir, namun saat ke belakang saya kaget lihat Wisnu sudah tak bernyawa bersimbah darah dengan parang menempel di dada sebelah kiri," kata Tarmidi yang sehari-hari bekerja sebagai penjagal kambing untuk usaha sate kambing keluarganya.

Baca juga: Terlilit Utang Judi Online, Pria di Kotabaru Kalsel Bunuh Diri


Baca juga: Pamit ke Kamar Mandi, Anggota KPPS di Kendal Tewas Diduga Bunuh Diri

Korban nekat mengakhiri hidupnya diduga karena depresi

Kasus penemuan jasad Wisnu selanjutnya dilaporkan ke Pemdes Karangasem hingga diteruskan ke Mapolsek Wirosari. 

Satreskrim Polres Grobogan beserta Tim Inafis Polres Grobogan kemudian diterjunkan untuk menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP).

Jenazah korban pun dilarikan ke RSUD dr R Soedjati Soemodiardjo Purwodadi untuk keperluan otopsi.

Kapolsek Wirosari AKP Muri menyampaikan, merujuk pemeriksaan medis, korban tewas akibat kerongkongan lehernya putus sepanjang 10 sentimeter tergorok parang.

Baca juga: Pelajar SMP di Semarang Tewas Gantung Diri di Teras Belakang Rumah, Gunakan Tali Pramuka

Hasil penyelidikan kepolisian menyebutkan, korban diduga nekat mengakhiri hidupnya akibat depresi merasakan penyakitnya yang tak kunjung sembuh.

Korban lantas menggorok lehernya menggunakan parang sepanjang 30 sentimeter yang ditemukan di dada kiri korban.

"Tidak ditemukan unsur penganiayaan. Dugaan bunuh diri. Menurut keterangan keluarga, korban punya penyakit epilepsi menahun dan sudah berobat tidak kunjung sembuh. Korban keseharian pendiam dan lebih sering menyendiri. Korban sudah dimakamkan. Kami turut berdukacita," kata Muri.

Baca juga: Diduga Depresi Usai Diusir Anak Kandung, Seorang Kakek Gantung Diri di Pohon Karet

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling.

Baca juga: Pengakuan Pemilik Salon di Sleman yang Sebabkan Korban Tewas Usai Suntik Filler Payudara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com