Penyerahan ini, kata dia, sambil menunggu kesiapan Pemkab Kampar untuk menerima benda-benda temuan itu, yang notabene menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kebudayaan Kabupaten Kampar.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Kampar, Zamhur menyatakan bahwa pihaknya segera membangun museum untuk penyimpanan benda bersejarah tersebut.
"Kita akan segera bangun sebuah museum untuk benda-benda cagar budaya, khususnya untuk Muara Takus," kata Zamhur.
Baca juga: Candi Muara Takus: Sejarah, Asal-usul Nama, dan Kompleks Bangunan
Kepala Dinas Kebudayaan Riau, Yoserizal mengatakan, 10 benda temuan ini adalah tinggalan bersejarah yang memiliki signifikasi penting dalam sebuah peradaban bangsa Melayu di wilayah Provinsi Riau.
Setelah hampir 11 tahun sejak tinggalan bersejarah ini ditemukan, begitu banyak tahapan yang telah dilalui.
Yoserizal berterima kasih kepada pihak yang sudah berjasa dalam upaya melindungi, memelihara dan memberikan interpretasi kesejarahan dan fungsi dari tinggalan ini.
"Kami mengapresiasi dan berterima kasih kepada semua pihak, bahwa pada saat ini benda-benda hasil temuan di sekitar Candi Muara Takus di tahun 2013 diserahkan kepada Disbud Riau," ujar dia.
Setelah serah terima ini, Dinas Kebudayaan Riau secara hukum memiliki kewajiban untuk segera melakukan upaya pelestarian dan pengelolaannya.
Langkah awal untuk memastikan perlindungannya secara hukum, Pemerintah Provinsi Riau akan melakukan upaya pencatatan dan pendaftaran untuk segera dilakukan penetapan sebagai cagar budaya.
Baca juga: Melihat Pernikahan Adat Jawa di Candi Borobudur, Pengantin Dikirab Bregada Sebelum Ijab Kabul
Dalam hal pengelolaannya ke depan, untuk memberikan nilai kemanfaatan dalam dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan, Pemerintah Provinsi Riau akan berupaya memelihara dan memanfaatakan sebagai koleksi Museum Daerah Sang Nila Utama.
Rencana pelestarian dan pengelolaan tersebut tentunya membutuhkan dukungan dan peran serta dari setiap pihak, baik dari unsur instansi pemerintahan, lembaga atau komunitas kebudayaan, dan masyarakat.
"Oleh sebab itu, mari kita bersama-sama berikhtiar dalam pelestarian dan pemajuan kebudayaan Melayu di negeri Riau. Maju budaya, maju bangsa, dan sejahtera masyarakat," tambah Yoserizal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.