Sebelumnya diberitakan, sebanyak 54 ekor sapi dari total 57 ekor sapi bantuan DPRD Provinsi Kaltara, untuk Kelompok Tani ‘Pelangi Perbatasan’ di Nunukan, Kalimantan Utara, mati.
57 ekor sapi tersebut, ditempatkan di kandang milik kelompok tani Pelangi Perbatasan, yang ada di tengah perkebunan kelapa sawit, di Jalan Sei Banjar, RT 07 Desa Binusan, Kecamatan Nunukan.
Ketua Kelompok Tani Pelangi Perbatasan, Jumliadi mengatakan, sapi bantuan dari Provinsi Kaltara tersebut, berjatuhan dan tewas tak lama setelah diserahterimakan pada sekitar November 2023.
Mulanya, para anggota kelompok tani, menggali lubang untuk menguburkan bangkai sapi yang mati.
Namun, semakin lama, jumlah sapi yang mati semakin banyak, sehingga mereka kelelahan membuat lubang, dan membiarkan bangkai sapi, membusuk begitu saja.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Nunukan, Muhtar, menyayangkan kelompok tani tidak segera melaporkan kejadian sapi bantuan saat pertama kali bermasalah.
Para petani disebut jarang mengirimkan foto atau melaporkan kondisi hewan ternaknya, sehingga pengawasan dan penanganan oleh dokter hewan pada DKPP Nunukan sudah sangat terlambat.
"Laporan masuk ketika sapi sudah sekarat," ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan dan laporan dokter hewan DKPP Nunukan, perjalanan dari Sulsel menuju Nunukan yang dilakukan saat masa cuaca ekstrem el nino, memiliki pengaruh kuat atas kondisi sapi.
Baca juga: Lewat Program Kemuliaan, Pemkab OKU Timur Bagikan 53 Ekor Sapi kepada Ribuan Lembaga Pendidikan
Kelelahan dan stress yang terjadi pada sapi, berakibat pada penurunan imun dan fisik sapi.
Alhasil, sapi yang sebenarnya menderita gejala ringan, menjadi fatal sampai berujung kematian.
Kini, DKPP Nunukan, mencoret Pelangi Perbatasan sebagai penerima bantuan apapun setelah kasus ini.
Terlebih, perlakuan Kelompok Tani terhadap bangkai bangkai sapi yang dibiarkan begitu saja, tidak dikuburkan selayaknya, merupakan perbuatan tidak terpuji.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.