“Karena (orang tuanya) panik,” ujar AKP Fauzy Pratama perihal lokasi penguburan, Selasa (25/6/2024).
Setelah terjadi penganiayaan hingga menyebabkan korban tidak sadarkan diri, orang tuanya sempat berupaya mengobatinya.
Namun kondisinya sudah parah sehingga korban meninggal dunia, Sabtu (22/6/2024) malam. Korban dikuburkan malam itu juga.
Kondisi korban, kata kasat, mengalami luka-luka kekerasan di beberapa titik tubuhnya. Namun yang paling parah adalah pendarahan di bagian kepala akibat benda tumpul.
Baca juga: Balita Terkubur di Kediri, Ibu dan Ayah Tiri Ditetapkan Tersangka
AF kerap kali mendapat kekerasan dari ayah tiri dan ibunya.
Namun terakhir sebelum meninggal, korban diniaya karena masalah air minum yang tumpah.
Dari masalah itu, AF menjadi sasaran kemarahan T (23), bapak tiri korban dan NA (26) ibu kandungnya. Amarah yang diikuti kekerasan itu menyebabkan korban tewas.
Korban lalu dikubur di samping rumah pelaku. Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Kediri Ipda Hery Wiyono mengatakan, peristiwa itu bermula pada Sabtu (22/6/2024) malam saat ayah tiri korban mendapati adanya gelas yang tumpah di kamar rumah Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.
"Awal mula peristiwanya terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. Dimulai dari gelas yang tumpah,” ujar Hery, Rabu (26/6/2024).
Saat itu, ayah tiri korban mencari siapa yang menumpahkan gelas dengan menanyakannya ke korban.
Namun, korban mengelak dan menuding ibunya sebagai pelakunya. Ibunya pun balik menudingnya.
Ibunya lantas memarahi dan mencubit hingga menampar korban karena dianggapnya telah berbohong.
Sang ayah tiri juga turut memukulinya hingga korban terjatuh.
Baca juga: Orangtua di Kediri Bunuh Anaknya yang Masih Balita, lalu Menguburnya di Samping Rumah
Kondisi korban yang tak berdaya itu lantas membuat panik kedua orangtuanya. Mereka sempat memberikan pertolongan dengan napas buatan hingga menekan dada selayaknya resusitasi jantung.
"Tapi pertolongannya tetap gagal hingga korban meninggal dunia,” lanjut Ipda Hery.