Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala BP2MI Pantau 3 Jalur yang Biasa Jadi Akses Calon PMI ilegal ke Malaysia

Kompas.com - 13/06/2024, 21:54 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani, mengunjungi Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Kamis (13/6/2024).

Benny mengatakan, Nunukan yang merupakan wilayah perbatasan RI – Malaysia, menjadi salah satu wilayah transit para Pekerja Migran Indonesia (PMI), termasuk menjadi jalur yang seringkali dipilih para calon PMI illegal untuk menuju Malaysia.

"Saya datang ke Nunukan untuk melihat langsung jalur jalur tradisional yang biasa menjadi akses keluar masuk orang dan barang. Melihat sejauh mana kolaborasi dan sinergytas BP2MI Nunukan dengan para aparat di perbatasan Negara, khususnya di Pulau Sebatik," ujarnya, saat diwawancarai wartawan.

Baca juga: Polres Garut Gerebek 2 Perusahaan Penyalur PMI Ilegal

Ada 3 dermaga rakyat yang dikunjungi Benny di Pulau Sebatik, masing masing di Patok 3 Aji Kuning, Dermaga Shawmil Sei Pancang, dan PLBN Sei Nyamuk.

Ia menegaskan, dibutuhkan jaminan hukum bagi para PMI yang hendak bekerja di Malaysia, dengan memastikan mereka memiliki dokumen resmi, antara lain, paspor, surat keterangan keluarga, surat keterangan pemerintah asal PMI, medical ceck up, serta visa pekerja.

"Kita tidak pernah inginkan para PMI hanya memiliki visa kunjungan yang untuk plesir, yang nantinya berimbas dia akan terdaftar sebagai pendatang illegal. Ini rawan eksploitasi fisik dan seksual. Gaji tidak dibayar karena tidak ada perjanjian kerja. Bisa diputus sepihak, eksploitasi jam kerja bisa 20 jam sehari," kata dia.

Setiap PMI, harus mendapat perlindungan dari ujung rambut sampai ujung kaki. Dimana hal ini Ini tidak bisa dikerjakan hanya oleh BP2MI, ataupun hanya oleh Pemda.

Butuh kolaborasi antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Butuh synergy antara aparat TNI POLRI yang menunjukkan Negara hadir.

Bukan rahasia, bahwa kerja sindikat, dan mafia perdagangan orang, sangat terorganisir dan rapi.

Di banyak perbatasan Negara Indonesia yang demikian luas, tidak sedikit kasus PMI yang dijadikan kurir narkoba.

Kejahatan mereka, adalah extra ordinary cryme. Sehingga pelaku atau sindikat TPPO harus dijadikan musuh Negara.

"Negara tidak boleh kalah dengan sindikat mafia penempatan illegal. Saya selalu ingatkan jika kita melihat kejahatan dan membiarkan kejahatan terjadi, maka kita adalah bagian dari kejahatan itu sendiri," tegas Benny.

Benny mengakui, bukan hal mudah memastikan para PMI di Malaysia mendapat perlindungan dan terjamin kesejahteraan mereka, khususnya para PMI illegal.

Problem klasiknya adalah Negara terlalu luas, pintu keluar masuk tak resmi juga terlalu banyak. Sementara jumlah personel keamanan terbatas, anggaran juga tentu terbatas.

"Tapi minimal, Negara harus mempertahankan komitmen. Ini era dimana masing masing lembaga atau pemda tak boleh memegang ego sektoral. Negara sangat luas, masalah sangat komplek, jumlah PMI yang ditangani besar secara angka. Tentu masalah klasik harus diselesaikan," urainya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran di Kabanjahe, 4 Orang Satu Keluarga Tewas

Kebakaran di Kabanjahe, 4 Orang Satu Keluarga Tewas

Regional
Polisi Gerebek Warnet Sarang Judi 'Online', 3 Pejudi Ditangkap

Polisi Gerebek Warnet Sarang Judi "Online", 3 Pejudi Ditangkap

Regional
Aplikasi Srikandi Pemkot Solo Terdampak Peretasan PDN, Surat-menyurat Pakai Manual

Aplikasi Srikandi Pemkot Solo Terdampak Peretasan PDN, Surat-menyurat Pakai Manual

Regional
18 Warga Luwu Dirawat di RSUD Sawerigading Palopo Diduga Keracunan Makanan di Acara Pengajian

18 Warga Luwu Dirawat di RSUD Sawerigading Palopo Diduga Keracunan Makanan di Acara Pengajian

Regional
6 Perwira Menengah di Polda Lampung Diganti, 2 di Antaranya Direktur

6 Perwira Menengah di Polda Lampung Diganti, 2 di Antaranya Direktur

Regional
Kawal Hak Pilih Warga, Bawaslu Lampung Buka 2.899 Posko Aduan

Kawal Hak Pilih Warga, Bawaslu Lampung Buka 2.899 Posko Aduan

Regional
Gempa di Banggai Terasa hingga Gorontalo, Warga Kaget dan Keluar Rumah

Gempa di Banggai Terasa hingga Gorontalo, Warga Kaget dan Keluar Rumah

Regional
Bawaslu Bakal Turun Langsung Awasi PSU di Kabupaten Batanghari

Bawaslu Bakal Turun Langsung Awasi PSU di Kabupaten Batanghari

Regional
Kapal Nelayan di Aceh Selundupkan 9 Karung Sabu Seberat 180 Kg dari Malaysia

Kapal Nelayan di Aceh Selundupkan 9 Karung Sabu Seberat 180 Kg dari Malaysia

Regional
Tokoh Masyarakat di Solo Jadi Sasaran Coklit Pilkada 2024, Berikut Namanya

Tokoh Masyarakat di Solo Jadi Sasaran Coklit Pilkada 2024, Berikut Namanya

Regional
Polisi Buru 2 Pelaku Lain yang Bunuh Penagih Utang di Palembang

Polisi Buru 2 Pelaku Lain yang Bunuh Penagih Utang di Palembang

Regional
2 TPS di Batanghari Jambi Gelar Pemilihan Suara Ulang Pemilu 2024

2 TPS di Batanghari Jambi Gelar Pemilihan Suara Ulang Pemilu 2024

Regional
Polisi Ringkus Pencuri Alat Musik dari Gereja Betlehem di Siak

Polisi Ringkus Pencuri Alat Musik dari Gereja Betlehem di Siak

Regional
Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Bone Bolango, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Bone Bolango, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
3 Koruptor Kredit Fiktif BNI Rp 46 Miliar Dilimpahkan ke Kejati Riau

3 Koruptor Kredit Fiktif BNI Rp 46 Miliar Dilimpahkan ke Kejati Riau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com